Ini Kondisi Istora Senayan Jelang Digunakan pada Indonesia Masters 2018

By Delia Mustikasari - Sabtu, 13 Januari 2018 | 07:02 WIB
Sejumlah pebulu tangkis menguji lapangan Istora Senayan, Jakarta sebelum digunakan pada Indonesia Masters 2018, Jumat (12/1/2018). (BADMINTON INDONESIA)

Stadion Istora akan kembali menjadi saksi bisu serunya penyelenggaraan turnamen bulu tangkis kelas dunia.

Setelah tahun lalu tak dapat digunakan karena tengah direnovasi jelang Asian Games 2018, kini kesiapan Istora hampir mendekati 100 persen untuk digunakan kembali dalam ajang Daihatsu Indonesia Masters 2018 pada 23-28 Januari 2018 mendatang.

Jelang kejuaraan, panitia pelaksana melakukan uji coba lapangan pada Jumat (12/1/2018).Sejumlah atlet-atlet klub mencoba dua lapangan yang baru disetting untuk uji coba hari ini.

Tiga aspek utama menjadi fokus panpel dalam uji coba, diantaranya flooring (karpet dan lantai dasar lapangan), lighting (pencahayaan lapangan), dan kondisi angin di lapangan.

"Setelah dites beberapa atlet, memang masih perlu penyesuaian lagi, terutama dari kondisi arah angin. Walaupun tidak terlalu mengganggu seperti yang kami khawatirkan di awal," ujar Ketua Panitia Pelaksana Daihatsu Indonesia Masters 2018 Achmad Budiharto.

"Istora adalah stadion yang menjadi ikon dan yang sangat dicintai penggemar bulu tangkis. Tetapi, Istora memang sangat butuh perbaikan untuk memenuhi ekspektasi sebagai venue olahraga terkini," ucap Events Director, Badminton World Federation (BWF) Darren Parks.

"Perbaikan ini telah menjadikan Istora memenuhi harapan tersebut. Kami menanti momen-momen bersejarah selanjutnya di Istora," aku Parks.

(Baca juga: Pelatih asal China Ini Senang Bisa Kembali ke Indonesia pada Proliga 2018)

Perbaikan Istora tentunya membuat stadion ini jauh lebih baik. Selain dari pengaturan tempat duduk penonton yang kini menjadi single seating yang tentunya menjadi lebih nyaman, pencahayaan stadion juga semakin baik dengan penggunaan jenis lampu LED.

"Jenis lampu yang dipakai ini adalah LED, tidak ada heating. Walaupun sudah 2000 lumens, tetapi tidak panas dan akan membuat pemain lebih nyaman," ujar Budiharto.