Australian Open 2018 - Kritikan Tentang Suhu Panas Berdatangan, Ini Penjelasan Pihak Ofisial

By Doddy Wiratama - Kamis, 18 Januari 2018 | 18:02 WIB
Petenis tunggal putra Prancis, Gael Monfils, mengguyur wajahnya dengan air untuk mendinginkan suhu badannya saat bertanding melawan Novak Djokovic di bawah temperatur kota Melbourne yang mencapai 39 derajat Celcius pada Kamis (18/1/2018). (GREG WOOD/AFP PHOTO)

Gelaran babak kedua Australian Open 2018 pada Kamis (18/1/2018) berlangung dengan panas, baik dalam segi permainan maupun secara harfiah.

Turnamen yang digelar di Melbourne, Australia, ini memang berlangsung dalam suhu yang cukup tinggi.

Temperatur di kawasan Melbourne Park yang hampir mencapai 40 derajat celcius ini cukup menyiksa bagi pemain maupun penonton yang hadir.

Dilansir BolaSport.com dari Herald Sun, bahkan suhu lapangan Rod Laver Arena mencapai 69 derajat celcius saat laga antara Novak Djokovic melawan Gael Monfils berlangsung.

(Baca Juga : Australian Open 2018 - Kata Garbine Muguruza setelah Tersingkir pada Babak Kedua)

Monfils pun mengaku "tersiksa" dengan suhu panas yang terjadi di kawasan Melbourne, Australia.

"Saya merasa mual, lelah, dan pusing. Sangat sulit untuk bernafas," kata Gael Monfils dikutip BolaSport.com dari Herald Sun.

"Sejujurnya, saya bermain selama 2 set dengan separuh napas. Bukan untuk apa-apa tapi hanya untuk menyenangkan pihak ofisial."

Menanggapi kritikan Monfils, Tom Larner (kepala operasional tenis Australia) mencoba menjelaskan kebijakan suhu panas yang diterapkan di Australian Open 2018.

Larner mengaku pihak Australian Open 2018 sudah menyiapkan aturan khusus, berdasarkan formula tertentu, untuk menyikapi cuaca ekstrem di Australia.