Tanggapan Susy Susanti Tentang Tunggal Putri yang Belum Bersinar di Tengah Kebangkitan 4 Sektor Lain

By Any Hidayati - Selasa, 30 Januari 2018 | 14:40 WIB
Pebulu tangkis tunggal putri Indonesia, Fitriani, bersiap melakukan servis saat menjalani laga babak kedua Indonesia Masters 2018 di Istora Senayan, Jakarta, Kamis (24/1/2018). (GARRY ANDREW LOTULUNG/KOMPAS.COM)

Sektor tunggal putri Indonesia menjadi sorotan setelah menjadi satu-satunya nomor yang gagal mengirimkan wakil pada final Indonesia Masters 2018.

Menjadi tuan rumah ternyata tak membuat sektor tunggal putri dapat bangun dari tidur panjangnya.

Pada gelaran Indonesia Masters 2018, tunggal putri habis sejak babak kedua dan menjadi satu-satunya sektor Indonesia yang gagal mengirimkan wakil di partai final.

Fitriani menjadi tunggal putri terakhir Indonesia takluk di tangan wakil Thailand, Ratchanok Intanon, pada babak kedua.

Hal tersebut mendapat perhatian dari Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI, Susy Susanti.

(Baca Juga: Max Verstappen Tidak Senang Dibilang Mirip dengan Pebalap Legendaris F1)

Selepas Indonesia Masters 2018 berakhir, Susy tak menampik jika tunggal putri menjadi sektor yang paling tertatih ketimbang empat sektor lainnya.

"Tunggal putri memang tertinggal, ini jadi satu PR buat kami. Bibit tunggal putri memang kurang dan sempat hilang satu generasi," ujar Susy seperti dikutip BolaSport.com dari Badminton Indonesia.

Tunggal putri Indonesia menjadi satu-satunya sektor tanpa sosok pemain senior yang dapat menjadi panutan di dalamnya.


Mohammad Ahsan (kanan)/Hendra Setiawan di podium BWF Superseries Finals 2015.(BADMINTON INDONESIA)