Bikin Aturan Servis Baru, BWF Harusnya Bisa Memberi Contoh Bukan Cuma Menyalahkan

By Susi Lestari - Senin, 12 Maret 2018 | 16:29 WIB
Pelatih ganda putra Malaysia, Jeremy Gan (tengah), berpose dengan Goh V Shem/Tan Wee Kiong setelah menjuarai BWF Superseries Finals 2016. (BERNAMA)

Aturan baru tentang servis yang dibuat Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) menuai banyak pro dan kontra saat mulai diuji coba pada turnamen German Open 2018.

Pada turnamen yang digelar di Mulheim an der Ruhr, Jerman pada 6-11 Maret 2018, BWF mulai mengharuskan setiap pemain melakukan servis dengan ketinggian shuttlecock berada 1,15 meter dari permukaan lapangan.

Saat uji coba itu, beberapa pemain telah memberikan keluh-kesahnya karena merasa dirugikan dengan aturan itu, terlebih pemain yang servisnya dinyatakan fault oleh hakim.

Beberapa pemain yang memberikan protes seperti yang pernah dilaporkan BolaSport.com sebelumnya misalnya Lin Dan (China), Praveen Jordan (Indonesia), dan Goh V Shem (Malaysia).

(Baca Juga: Petinju Ini Dinilai Punya Tangan Dinamit yang Bisa Menjatuhkan Lawannya dalam Sekali Pukul)

Adanya hal tersebut membuat kepala pelatih ganda nasional Malaysia, Cheah Soon Kit, angkat suara dengan peraturan baru tersebut.

Cheah mengatakan dirinya tidak memiliki masalah dengan regulasi tersebut, namun dia berharap BWF bisa memberikan kejelasan tentang bagaimana cara yang benar untuk melakukannya.

"Saya pikir, memberikan aturan baru saja tidak cukup. BWF harus menjelaskan bagaimana ketinggian shuttlecock yang sebenarnya dengan jelas. Jika tidak, pemain akan kesulitan untuk mengetahui service seperti apa yang benar?" kata Cheah dikutip BolaSport.com dari The Star.

Ketidakjelasan BWF itu kemudian membuat banyak pemain akhirnya selama pertandingan di German Open 2018 hanya bergulat dengan servis dan buyar dengan penampilannya secara kesuluruhan.

"Dari pengamatan saya di German Open, saya pikir kebanyakan pemain kesulitan untuk beradaptasi," kata Cheah lagi.