BAM Nilai Penerapan Aturan Servis Baru Masih Salah

By Delia Mustikasari - Jumat, 30 Maret 2018 | 16:14 WIB
Pebulu tangkis tunggal putra Malaysia, Lee Chong Wei, bersiap menerima servis dari Kenta Nishimoto (Jepang) pada babak perempat final Piala Sudirman 2017 di Carrara Sports Indoor Stadium, Gold Coast, Australia, Jumat (26/5/2017). ( PATRICK HAMILTON/AFP PHOTO )

Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia (BAM) menilai penerapan aturan servis baru masih salah.

Federasi Bulutangkis Dunia (Badminton World Federation/BWF) mengeluarkan sejumlah aturan baru pada 2018. Salah satunya adalah penetapan batasan tinggi servis setiap pemain menjadi 115 cm.

Sebelumnya, tinggi servis disesuaikan dengan dengan antropometri tubuh masing-masing yaitu di rusuk terbawah.

Aturan batasan tinggi servis ini mengharuskan saat pertemuan shuttlecock dan kepala raket (impact), tidak boleh lebih tinggi dari 115 cm.

Ketentuan ini sudah dicoba pada Jerman Open dan All England Open 2018.

Sekretaris Badminton Association of Malaysia (BAM) Datuk Ng Chin Chai mengatakan bahwa aturan servis baru  butuh waktu untuk ditetapkan dan diterima.

"Ada keluhan dalam turnamen baru-baru ini (Jerman Open dan All-England), tetapi masalahnya bukan aturan tetapi pelaksanaan oleh servis judge," kata Chin Chai.

(Baca juga: Galang Hendra Pratama Raih Penghargaan sebagai Pebalap Terbaik)

"Aturan servis ini masih baru bagi wasit dan mereka tidak terbiasa melihat garis (dari dua plexiglass). Jelas masih ada area abu-abu dan itu menyebabkan terjadinya banyak kesalahan," ucap Chin.

Meski begitu, Chin menilai para wasit akan lebih berpengalaman dalam menerapkan aturan servis baru ini.