Masalah Mentalitas Masih Menjadi Kendala bagi Atlet Senam Artistik Indonesia

By Nugyasa Laksamana - Rabu, 25 April 2018 | 18:10 WIB
Atlet timnas Indonesia Dwi Samsul Arifin cabang olahraga senam artistik putra beraksi dalam Sea Games 2017 di Mitec, Kuala Lumpur, Malaysia, Selasa (22/8/2018). Samsul Meraih Perunggu dengan mencatat 13,100 poin di bawah dua pesenam Vietnam, Dang Nam dan Phan Phuoc Hung. (FERI SETIAWAN/BOLASPORT.COM)

Pelatih senam artistik Indonesia, Tumiran, mengakui aspek mentalitas masih menjadi persoalan bagi para atlet asuhannya, baik di tingkat junior maupun senior.

Hal itu dinyatakan Tumiran pada sela Kejuaraan Asia Senam Artistik Junior Asia 2018 (15th Junior Artistic Gymnastics Asian Championships 2018) di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (25/4/2018).

Tumiran menyebut sejumlah anak asuhnya terlihat belum begitu percaya diri kala melihat penampilan atlet luar negeri yang dinilai memiliki kemampuan lebih baik.

Baca juga: Menpora Resmi Buka Kejuaraan Asia Senam Artistik Junior 2018 di Istora Senayan

"Psikis anak-anak terlihat sekali, mereka terkadang masih grogi dan minder. Entah itu atlet junior atau senior, semuanya sama saja," ujar Tumiran.

"Ketika mereka melihat penampilan lawan yang bagus, terasa sekali mereka gemetar," ujar pelatih asal Jawa Timur tersebut.

Kendati demikian, Tumiran enggan menyerah begitu saja dengan terus memompa semangat para atletnya demi mencapai hasil yang diinginkan.

Salah satu metode khusus yang dilakukan untuk memperkokoh mentalitas para atlet senam artistik yakni dengan memanfaatkan ahli psikologi.

"Kami dari PB Persani punya tim psikolog sendiri," ucap Tumiran.

Terkait 15th Junior Artistic Gymnastics Asian Championships 2018, Tumiran menilai para atlet juniornya sudah tampil maksimal.