Legenda Bulu Tangkis Malaysia: Mengapa BAM Harus Membantu Terdakwa Pengaturan Pertandingan?

By Susi Lestari - Selasa, 8 Mei 2018 | 20:30 WIB
Match Fixing, sebuah kecurangan yang dilakukan dengan melakukan pengaturan skor pertandingan. (BADMINTONPLANET.COM)

Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia (BAM) disarankan untuk tidak membantu pemain yang terlibat skandal match fixing, termasuk Zulfadli Zulkiffli.

Hal tersebut merupakan pandangan dari mantan pemain nasional Malaysia, James Selvaraj.

Pandangan itu muncul menyusul aksi Zulfadli Zulkiffli yang mengajukan banding kepada BWF dan meminta bantuan kepada BAM agar bisa meringankan hukuman yang dijatuhkan kepadanya.

Sebagai informasi, Zulkiffli dijatuhi hukuman berupa larangan aktif di dunia bulu tangkis selama 20 tahun dan denda uang sebesar 25.000 dolar AS (sekitar 351,9 juta rupiah).

Selain itu, James Selvaraj juga keberatan jika BAM membantu Zulfadli Zulkiffli lantaran sang pemain sempat menolak masuk ke pelatnas saat dibutuhkan.

(Baca Juga: Berbeda dengan Indonesia, India Justru Punya 2 Berlian Berharga pada Sektor Tunggal Putri)

"Dengan wajah seperti apa dia meminta BAM untuk minta bantuan? BAM telah mendekati dia beberapa kali pada masa lalu karena bakatnya, tetapi dia tidak pernah tertarik," kata Selvaraj dilansir BolaSport.com dari NST.

"Dia memilih untuk mengikuti ayahnya (Zulkiffli Sidek). Sekarang, ketika dia berada dalam kesulitan dia mencari bantuan dari BAM. Jadi apakah BAM harus membantunya?" tutur Selvaraj retorik.

James Selvaraj yang merupakan mantan direktur BAM juga menganggap pernyataan Zulfadli tentang BWF yang sudah menghukumnya meski tanpa bukti kuat sebagai suatu komentar yang tidak masuk akal.

Zulfadli mengklaim bahwa obrolan WhatsApp yang dilakukan dengan Tan Chun Seang terkait dengan sponsor dan aktivitas mereka di kasino, bukan tentang pengaturan pertandingan.