Malaysia Terancam Tak Kirim Lifter pada Olimpiade Tokyo 2020

By Delia Mustikasari - Jumat, 18 Mei 2018 | 14:22 WIB
Lifter Malaysia, Abd Mubin Rahim, tampil di kelas 77 kg pada Commonwealth Games 2018 yang digelar di Gold Coast, Australia, 7 April. (WILLIAM WEST/AFP PHOTO)

Cabang olahraga angkat besi Malaysia terancam tidak bisa mengirim lifternya pada Olimpiade Tokyo 2020.

Penyebabnya, tiga lifter Malaysia terdeteksi positif menggunakan doping jenis anabolic steroid stanozolol setelah Federasi Angkat Besi Internasional (IWF) melakukan tes urine di luar kompetisi pada 28 Maret lalu.

Tiga lifter tersebut adalah Muhammad Hakimie Haikal Nordin (85 kg), Muhamad Zaidi Mohd Nordin (62 kg), dan Ronny Jesos (56 kg). Mereka rata-rata berusia 16-21 tahun.

Muhammad Hakimie pernah dua kali mengikuti kejuaraan dunia junior, sedangkan Muhamad Zaidi merupakan peraih medali emas di kelas 62 kg pada Kejuaraan Dunia Junior 2018 dan Commonwealth Games 2018.

(Baca juga: Jadwal Piala Thomas dan Uber 2018, Start 20 Mei Pukul 9.00 WIB)

Adapun Ronny merupakan peraih medali pada Commonwealth Games 2016.

Akibatnya, Malaysia mendapat sanksi dari IWF berupa larangan mengikuti kompetisi selama dua tahun terhitung sejak 2018-2020.

Lifter Malaysia juga kemungkinan tidak bisa tampil pada Commonwealth Games 2020.

Presiden Federasi Angkat Besi Malaysia (MWF), Dato Ong Poh Eng, mengatakan bahwa MWF kehilangan status dan pendanaan sebagai cabang olahraga prioritas dari Dewan Olahraga Nasional atas kasus doping ini.

Sekretaris MWF Abu Hanapah Ismail mengatakan bahwa akan ada penyelidikan internal dalam kasus doping tersebut.

Sementara itu, mantan lifter Malaysia, Samah Ali, mengatakan bahwa pelanggar tidak boleh diberi kesempatan kedua.