Punya Banyak Kerugian, Indonesia Tolak Kebijakan Sistem Skor Bulu Tangkis yang Baru

By Susi Lestari - Sabtu, 19 Mei 2018 | 09:38 WIB
Sekjen PP PBSI Achmad Budiharto berpose di sela penyelenggaraan final Djarum Sirnas Li Ning Riau Open 2018 di Gelanggang Remaja Pekanbaru, Riau, Sabtu (28/4/2018). (YUKI CHANDRA/BOLASPORT.COM)

Indonesia menyatakan penolakan usulan kebijakan Federasi Bulu Tangkis Dunia (Badminton World Federation/BWF) terkait perubahan sistem skor pertandingan.

Penolakan tersebut disampaikan pada BWF Annual General Meeting (AGM) yang berlangsung di Bangkok, Thailand, pada Sabtu (19/5/2018).

Sikap yang sama juga ditunjukkan oleh beberapa negara Asia lainnya.

Sebelumnya, BWF telah mewacanakan penggantian skor, dari 21 x 3 gim, menjadi 11 x 5 gim.

(Baca Juga: Ini Bukti Kekuatan Bulu Tangkis India Sudah Diakui Dunia)

"Indonesia menolak kebijakan tersebut. Karena kami ingin tetap membuat bulu tangkis menarik bagi penonton dan juga pebisnis," kata Achmad Budiarto, Sekretaris Jenderal Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) dilansir BolaSport.com dari Badminton Indonesia.

"Penggunaan skor 11 memungkinkan pertandingan berjalan dengan singat dan penonton akan merasa rugi," tambah Achmad.

Selain kerugian untuk penonton, Achmad juga memaparkan alasan lain.

"Alasan lainnya karena pemain kami sudah enjoy dengan sistem yang saat ini. Kalau ada yang harus berubah, cukup memberatkan karena harus beradaptasi lagi," ucap Achmad menambahkan.

Selain aturan skor, wacana perubahan pendampingan atau pembinaan atlet juga akan dibahas.