Meski Jepang Juara Piala Uber 2018, China Masih Terlalu Jauh untuk Dikejar

By Any Hidayati - Senin, 28 Mei 2018 | 10:33 WIB
Tim putri Jepang berpose di podium seusai memastikan diri sebagai juara Piala Uber 2018 dengan mengalahkan Thailand, 3-0 pada babak final yang berlangsung di Impact Arena, Bangkok, Thailand, Sabtu (26/5/2018). (ROMEO GACAD/AFP PHOTO)

Tahun ini tampaknya menjadi masa yang manis bagi tim bulu tangkis putri Jepang usai membawa pulang Piala Uber 2018 pada Sabtu (26/5/2018).

Jepang sukses menggantikan China yang selama tiga gelaran Piala Uber terakhir selalu tampil sebagai kampiun.

Meski sukses finis sebagai kampiun Piala Uber 2018, ternyata perolehan gelar Jepang masih jauh di belakang China.

Sejak Piala Uber pertama kali digelar pada 1957, Jepang tercatat baru enam kali menjadi pemenang, yakni tahun 1966, 1969, 1972, 1978, 1981, dan 2018.

Sedangkan China sukses tampil dominan dengan koleksi 14 gelar Piala Uber yang dimenangkan pada 1984, 1986, 1988, 1990, 1992, 1998, 2000, 2002, 2004, 2006, 2008, 2012, 2014, dan 2016.


Tim Uber China, memegang bendera di podium sebagai juara Piala Uber 2016 setelah menang 3-1 atas Korea Selatan pada final yang berlangsung di Kunshan Sport Center, Sabtu (21/5/2016). (JOHANNES LUISULLE/AFP )

Sementara itu, pada beberapa tahun terakhir pebulu tangkis putri Jepang baik tunggal maupun ganda bisa dikatakan mendominasi daftar elite dunia.

Dilansir dari BWF Badminton, lima tunggal putri Jepang menduduki peringkat 20 besar dengan Akane Yamaguchi sebagai motor utama di peringkat ke-2 pada pekan ke-21 musim 2018.

Lima tunggal putri Jepang yang menduduki 20 besar dunia adalah Akane Yamaguchi (2), Nozomi Okuhara (9), Sayaka Sato (13), Aya Ohori (15), dan Sayaka Takahashi (17).

(Baca Juga: Piala Uber 2018 - Menjadi Penentu Juara Tim Jepang, Begini Komentar Nozomi Okuhara)