Ketika Kapten Tim Putri Jepang Ubah Tekanan Jadi Suntikan Semangat pada Piala Uber 2018

By Any Hidayati - Senin, 28 Mei 2018 | 15:23 WIB
Tim putri Jepang berpose di podium seusai memastikan diri sebagai juara Piala Uber 2018 dengan mengalahkan Thailand, 3-0 pada babak final yang berlangsung di Impact Arena, Bangkok, Thailand, Sabtu (26/5/2018). (ROMEO GACAD/AFP PHOTO)

Berstatus sebagai kapten tentu memiliki tanggung jawab yang lebih banyak ketimbang pemain pada umumnya.

AHal tersebut dirasakan oleh Ayaka Takahashi yang menyandang ban kapten tim putri Jepang pada Piala Uber 2018.

Meski merasakan tekanan sebagai kapten, Takahashi mengakui bahwa kerja sama tim yang solid membuat dia tampil percaya diri di Impact Arena, Bangkok, Thailand.

(Baca Juga: Tampil Bak Kuda Hitam, Park Joo-bong Puji Prestasi Tim Jepang di Piala Thomas 2018)

"Saya merasakan tekanan sebagai seorang kapten, tetapi saya menyadari kerja sama yang apik di tim bulu tangkis Jepang dan kekuatan tim," ujar Ayaka Takahashi yang dikutip BolaSport.com dari NHK.

"Jadi saya berambisi untuk menang," kata dia lagi.

Usaha dan kerja keras Takahashi dkk pun berbuah manis setelah Jepang menang 3-0 atas Thailand pada final Piala Uber 2018, Sabtu (26/5/2018).

Pemain tunggal kedua, Nozomi Okuhara, yang berperan sebagai penentu kemenangan Jepang pun tak menampik bahwa kepercayaan tim menjadi salah satu penyemangat untuk meraih kemenangan.

"Saya yakin saya bisa melakukan yang terbaik untuk tim. Jika yang lain bisa menang, saya juga bisa menang," ujar juara dunia tunggal putri 2017 tersebut.

Kesuksesan tim putri Jepang ini sekaligus menghapus dahaga juara Piala Uber selama 37 tahun.