Presiden Dewan Tinju Dunia: Duel Joshua dan Wilder Sulit Dilakukan

By Susi Lestari - Sabtu, 2 Juni 2018 | 15:25 WIB
Anthony Joshua (kiri) dan Deontay Wilder (kanan). (BOXINGSCENE.COM)

Presiden Dewan Tinju Dunia, Mauricio Sulaiman, tidak mengharapkan pertarungan unifikasi (penyatuan) kelas berat antara Anthony Joshua dan Deontay Wilder untuk diselesaikan dalam waktu dekat.

Kedua belah pihak sedang berusaha mencapai kesepakatan selama beberapa minggu terakhir dan belum mencapai kata sepakat hingga saat ini.

Promotor Joshua, Eddie Hearn, memberi Deontay Wilder waktu selama dua minggu untuk memikirkan penawaran dari pihaknya.

Andai kubu Wilder menolak tawaran, Hearn sudah menyiapkan pertarungan pengganti untuk Joshua, yakni duel wajib untuk mempertahankan sabuk WBA dengan melawan Alexander Povetkin.

(Baca Juga: Lee Chong Wei Lebih Pentingkan Dapat Gelar Juara Asian Games Dibandingkan Kejuaraan Dunia 2018 karena Alasan Ini)

Terkait dengan proses negosiasi, Mauricio Sulaiman memiliki keraguan bahwa kesepakatan akan tercapai dalam tenggat waktu yang sudah ditentukan.

"Wilder putus asa untuk bertarung. Mereka mengatakan kepadanya bahwa dia ingin, bahwa dia harus pergi ke Inggris dan Wilder mengatakan ya. Namun, Wilder justru menawarkan kepada Joshua uang sebesar 50 juta dolar untuk lokasi pertarungan di Amerika Serikat," kata Sulaiman yang dilansir BolaSport.com dari Boxing Scene.

"Perdebatan-perdebatan itu membuat semuanya rumit. Benar, sekarang tampaknya semuanya mandek. Negosiasi itu akan sulit," ucap Sulaiman lagi.

Pertarungan unifikasi gelar kelas berat merupakan gagasan dari Anthony Joshua yang berambisi menyandang status juara tak terbantahkan alias undisputed champion.

Sebelum berencana menghadapi Wilder, Joshua telah lebih dahulu melakukan duel penyatuan kelas berat menantang Joseph Parker.