Mantan Rival Taufik Hidayat Ini Tidak Setuju jika Pemain Malaysia Dibuat Berkubu-kubu

By Susi Lestari - Rabu, 6 Juni 2018 | 22:00 WIB
Skuat putri Malaysia tampil dalam setelan biru menjelang digelarnya Piala Uber 2018 di Bangkok, Thailand, pada 20-27 Mei mendatang. ( THESTAR.COM.MY )

Mantan pemain bulu tangkis Malaysia, Ong Ewe Hock, tidak setuju dengan keputusan Dewan Olimpiade Malaysia (OCM) untuk memisahkan para pemain di negaranya ke dalam beberapa kategor.

Menjelang berlangsungnya pesta olahraga di benua Asia, yaitu Asian Games 2018, pemain Malaysia akan dikelompokkan ke dalam dua kategori.

Terkait keputusan tersebut, Ong mendesak Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia (BAM) untuk mempertanyakan hal tersebut kepada OCM.

"OCM harus mendukung semua pemain, karena di bulu tangkis juga ada acara dengan format beregu," ujar Ong dilansir BolaSport.com dari NST.

"Bagaimana mereka memutuskan untuk mendukung setengah bagian, sementara pemain yang tersisa pergi dengan menggunakan uang federasi nasional?" 

(Baca Juga: Pelatih Indonesia Ingin Mantan Ganda Putra Nomor Satu Dunia Ini Kembali ke Jalur yang Benar)

"Mereka semua adalah atlet Malaysia. Jika OCM tidak dapat 'membayar untuk semua orang', maka jangan mendukung siapapun. Saya akan mengerti jika ini untuk acara individu," kata pemain yang dikalahkan Taufik Hidayat pada final Indonesia Open 2000.

Ong merasa bahwa pembentukan kategori ini hanya akan menimbulkan konflik.

Keputusan untuk memasukan pemain ke dalam dua kategori, A dan B, sendiri didapat berdasarkan hasil pertemuan para dewan OCM pada Senin lalu.

Dalam pertemuan tersebut, OCM mengambil keputusan untuk hanya mendaftarkan 14 pemain (sepuluh putra dan empat putri) yang masuk ke dalam kategori A.