Kisah Mengharukan Zohri Sang Juara Lari Dunia, dari Hidup Yatim Piatu di Rumah Lapuk hingga Tak Bisa Beli Sepatu

By Muhammad Shofii - Jumat, 13 Juli 2018 | 14:43 WIB
Atlet atletik putra nasional Indonesia, Lalu Muhammad Zohri, berpose di Stadion Madya, Senayan, Jakarta. (PB PASI)

 Kamis dini hari (12/7/2018), pesan singkat di WhatsApp ponsel Baiq Fazilla (29), dari sang adik tercinta, Lalu Muhammad Zohri, sangat mendebarkan.

Pesan itu berbunyi, “Doakan saya akan bertanding”. Beberapa kemudian, Zohri mengirim video yang menunjukkan kemenangannya dalam lomba lari dunia U-20 di Finlandia.

“Kami tidak menyangka adik kami Badok akan berhasil jadi juara dunia. Badok itu nama panggilan keseharian kami untuk Zohri,” kata Fazilla sumringah di rumah Zohri di Dusun Karang Pangsor, Desa Pemenang Barat, Kecamatan Pemenang, Lombok Utara, seperti dilansir BolaSport.com dari Kompas.com.

Rumah Zohri mendadak ramai dipadati tetangga, orang kampung seberang dan dari daerah lainnya. “Biar saja kami yang datang memberi hormat pada Zohri dan keluarga, karena selama ini mereka keluarga Zohri sudah hidup susah. Biar dia sering juara begitu saja hidupnya serba kekurangan,” kata Mahsun, warga setempat.

Hidup memprihatinkan

Rumah Zohri yang berdinding kayu dan anyaman bambu yang telah lapuk adalah saksi sejarah kehidupan remaja 18 tahun itu.

“Kami ini hanya tahu adik kami sangat kesulitan selama ikut lomba sejak kelas 3 SMP. Setelah ibu kami Saeriah, meninggal 2015 lalu, Zohri mulai ikut lomba hingga bapak kami Lalu Ahmad Yani, Agustus 2017 meninggal,” kata Fazilla.

Fazilla adalah kakak kandung Zohri yang paling besar.

(Baca juga: Witan Sulaiman Ungkap Kesedihan yang Menyayat Hati Terkait Kekalahan Indonesia dari Malaysia)

Ia selalu membesarkan hati adik tercintanya. Setiap kali Zohri merasa berkecil hati, dia selalu menyemangati.