Kejuaraan Asia Junior 2018 - Tumbangkan Thailand, Indonesia Tembus Semifinal

By Delia Mustikasari - Senin, 16 Juli 2018 | 14:57 WIB
Pebulu tangkis tunggal putra Indonesia, Ikhsan Leonardo Imanuel Rumbay, tampil pada partai kedua melawan Singapura pada Kejuaraan Asia Junior 2018 yang berlangsung di Jaya Raya Sport Hall Training Center, Jakarta, Minggu (15/7/2018). (BADMINTON INDONESIA)

Indonesia melaju ke babak semifinal nomor beregu Kejuaraan Asia Junior 2018 yang berlangsung 14-22 Juli.

Tiket babak semifinal didapat setelah Indonesia menang 3-1 atas Thailand pada laga perempat final yang berlangsung di Jaya Raya Sport Hall Training Center, Jakarta, Senin (16/7/2018) pagi.

Poin pertama diperoleh Putri Kusuma Wardani (tunggal putri) setelah menang atas Phittayaporn Chaiwan, dengan skor 21-16, 21-17.



Namun, kedudukan menjadi imbang 1-1, ketika Ikhsan Leonardo Imanuel Rumbay tak berhasil mengatasi Kunlavut Vitidsarn. Ikhsan kalah 15-21, 15-21, dalam 42 menit.

"Sebenarnya tadi menurut analisa pelatih, memang tunggal putra dan putri mereka lebih unggul. Kekuatan kami ada di ganda, jadi kami ingin mencuri satu poin dari tunggal," kata Wakil manajer tim Indonesia, Ricky Soebagja seperti dilansir BolaSport.com dari Badminton Indonesia.

"Penampilan tunggal putri tadi luar biasa, kami sangat mengapresiasi. Kuncinya tadi memang di ganda tidak boleh meleset. Secara keseluruhan, penampilan yang di luar harapan adalah tunggal putra karena banyak mati sendiri dan pemain Thailand tampak tidak cukup sulit melawan Indonesia," ucap Ricky.

(Baca juga: Kejuaraan Asia Junior 2018 - Bermain Sabar Jadi Kunci Kemenangan Tunggal Putri Indonesia Ini untuk Kalahkan Pemain Nomor 1 Dunia)

Pada dua partai berikutnya, Indonesia berhasil mengamankan kemenangan.

Pasangan ganda putra Agatha Imanuela/Siti Fadia Silva Ramadhanti dan pasangan ganda putra Rehan Naufal Kusharjanto/Pramudya Kusumawardana mengalahkan lawan masing-masing.

"Pada gim pertama, kami sudah main bagus, tetapi pada gim kedua saya mainnya agak kurang yakin malah lawannya jadi berkembang. Hal itu seharusnya tidak boleh terjadi," kata Rehan.