Kejuaraan Dunia, Susy Susanti, dan Ratu Bulu Tangkis pada Pertengahan 90-an

By Any Hidayati - Rabu, 25 Juli 2018 | 16:29 WIB
Pebulu tangkis putri Indonesia, Susy Susanti, melakukan serve kepada lawannya asal Jepang, Misako Mizui, dalam pertandingan putaran pertama Piala Uber 1996, pada (16/5/1996). Susy Susanti menang 11-3, 11-5. ( TOMMY CHENG/AFP )

Bicara Kejuaraan Dunia sektor tunggal putri tentu tidak lepas dari legenda bulu tangkis asal Indonesia bernama Susy Susanti.

Pada era pertengahan 90-an, Susy adalah ratu bulu tangkis dunia yang menguasai berbagai gelar bergengsi.

Susy tercatat sebagai satu-satunya pebulu tangkis putri dunia yang menyabet gelar Olimpiade, All England, dan Kejuaraan Dunia secara beruntun.

"Setelah saya menjadi juara All England. Lalu saya mendapatkan (medali) Olimpiade. Mungkin untuk melengkapi menjadi juara yang sebenarnya di bulu tangkis adalah menjadi juara dunia," ujar Susy seperti dikutip BolaSport.com dari Badminton Unlimited.

Pada Olimpiade Barcelona 1992, Susy meraih medali emas sektor tunggal putri yang kemudian disusul gelar All England, Maret 1993.

Beberapa bulan kemudian, Susy Susanti menjadi juara dunia tunggal putri di Kejuaraan Dunia yang berlangsung di Birmingham, Inggris, pada Juni 1993.

"Jadi, tiga gelar ini yang biasanya sangat didambakan," kata Susy menjelaskan betapa berharganya gelar All England, Olimpiade, dan Kejuaraan Dunia.

Susy pun menceritakan jerih payah untuk menjadi juara dunia 1993 karena sepanjang karier bulu tangkisnya ia hanya sekali memenangi Kejuaraan Dunia.

"Kalau dulu dua tahun sekali di mana World Championship bersamaan dengan Sudirman. Sangat berat tentunya," kata Susy.