Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Susy Susanti: Saatnya Marcus/Kevin Memperbaiki Diri

By Diya Farida Purnawangsuni - Minggu, 5 Agustus 2018 | 12:22 WIB
Manajer tim junior Indonesia, Susy Susanti, berbicara kepada awak media pada konferensi pers setelah Indonesia menang 5-0 atas Mongolia pada laga penyisihan grup H1 di GOR Among Rogo, Yogyakarta, Selasa (10/10/2017). ( BADMINTON INDONESIA )

Kegagalan pasangan ganda putra nasional, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo, meraih gelar pada Kejuaraan Dunia 2018 turut disesali Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (Kabid Binpres PP PBSI) Susy Susanti.

Menurut Susy Susanti, hasil perempat finalis pada Kejuaraan Dunia 2018 menjadi momentum yang tepat bagi Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo untuk melakukan evaluasi secara mendalam.

"Lawan-lawan sudah mempelajari permainan cepat mereka, saatnya Marcus/Kevin memperbaiki diri, tidak boleh lengah dan cepat puas," ucap Susy yang dilansir BolaSport.com dari Badminton Indonesia.

(Baca juga: Jadwal Final Kejuaraan Dunia 2018 - Adu Gengsi 2 Negara Asia Timur)

"Marcus/Kevin harus fokus mengatur irama permainan mereka sejak awal dan berusaha agar pola mereka tidak mudah terbaca lawan," kata Susy lagi.

Misi meraih titel kampiun pada Kejuaraan Dunia 2018 milik Marcus/Kevin kandas setelah dikalahkan Takeshi Kamura/Keigo Sonoda (Jepang) pada babak perempat final.


Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo saat tampil pada babak 16 besar Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2018 yang digelar di Nanjing, China, pada Kamis (2/8/2018).(BADMINTON INDONESIA)

Pasangan berjulukan Minions itu kalah dua gim langsung dengan skor 19-21, 18-21 saat bentrok di Nanjing Olympic Sports Centre, Nanjing, China, Jumat (3/5/2018).

Padahal, sebelum bertolak ke China, PP PBSI membidik satu gelar juara dunia dan salah satu yang mendapat beban untuk meraih titel itu ialah Marcus/Kevin.

Indonesia pada akhirnya hanya bisa meraih satu medali perunggu melalui pasangan ganda putri Greysia Polii/Apriyani Rahayu.

Hasil ini menjadi yang paling buruk dalam tiga tahun terakhir.

Pada 2015, Indonesia meraih satu gelar juara dunia melalui pasangan ganda putra Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan.

Setahun kemudian, pasangan ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir sukses meraih medali emas Olimpiade Rio yang dianggap setara dengan kejuaraan dunia.

(Baca juga: Link Live Streaming MotoGP Rep Ceska dan Jadwal Tayang di Trans7 - Misi Andrea Dovizioso Catat Kemenangan Kedua)

Tontowi/Liliyana kembali mengharumkan nama bangsa setelah meraih titel kampiun dunia pada tahun lalu.

Tahun ini, pasangan yang akrab disapa Owi/Butet itu memilih absen dari Kejuaraan Dunia 2018 demi fokus ke Asian Games 2018.

Sepanjang karier mereka, Owi/Butet belum pernah meraih medali emas Asian Games.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P