Matsumoto/Nagahara yang lebih dulu tertinggal satu gim dari Fukushima/Hirota mampu memenangi gim kedua untuk memaksakan terjadinya rubber game.
Pada gim penentuan pun, Matsumoto/Nagahara nyaris kalah karena Fukushima/Hirota sudah meraih match point dalam kedudukan 20-18.
Namun, semangat pantang menyerah yang diusung Matsumoto/Nagahara berhasil mengubah keadaan dari tertinggal menjadi menang 22-20.
China kemudian meraih gelar juara dunia pertama mereka pada tahun ini melalui pasangan ganda campuran unggulan kesatu Zheng Siwei/Huang Yaqiong.
Zheng/Huang naik ke podium kampiun setelah memenangi laga final ideal sekaligus perang saudara atas pasangan unggulan kedua Wang Yilyu/Huang Dongping secara straight game.
Jepang kembali meraih gelar juara dunia setelah pemain tunggal putra terbaik mereka, Kento Momota, mampu membungkam wakil tuan rumah, Shi Yuqi.
Meski di atas kertas cuma menjadi unggulan keenam, Momota berhasil menundukkan Shi -yang merupakan pemain unggulan ketiga- dengan skor cukup telak 21-11, 21-13.
China kemudian membalas kegagalan meraih gelar juara dunia tunggal putra melalui pasangan ganda putra Li Junhui/Liu Yuchen.