'Kemenpora Tidak Bisa Ganti Pimpinan NPC'

By Rabu, 8 Agustus 2018 | 16:40 WIB
Presiden NPC Senny Marbun saat beri keterangan soal pemotongan bonus, Rabu (8/8/2018). (GONANG SUSATYO/BOLASPORT.COM)

 Persiapan atlet menghadapi Asian Para Games (APG) menghadapi problem serius. Penyebabnya adalah ancaman dari Kemenpora yang berniat melengserkan Presiden National Paralympic Committee (NPC) Indonesia Senny Marbun.

Langkah tersebut disampaikan Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga (Sesmenpora) Gatot S Dewobroto.

Rencana mengganti Presiden NPC diungkapkan setelah Gatot menerima pengaduan enam atlet dari Jawa Barat yang tidak dipanggil mengikuti pemusatan latihan APG 2018.

Mereka yang tidak dipanggil adalah Farid Surdin (tolak peluru, lempar cakram), Ganjar Jatnika (lari), Asri (lari), Junaedi (judo), Elda Fahmi (judo), dan Sony Satrio (judo).

Padahal, NPC memiliki pertimbangan dan alasan tersendiri yang berdasarkan data saat tidak memanggil mereka. Misalnya, catatan prestasi yang jauh di bawah tingkat Asia, faktor usia, dan cabang dari atlet tersebut memang tidak dipertandingkan pada APG 2018.

Menurut Senny, Gatot yang mendapat pengaduan sepihak langsung mengklaim bila NPC telah mematikan karier atlet tersebut.

Gatot juga mempertanyakan potongan bonus atlet yang berprestasi. Menurut dia, pemotongan itu bertentangan dengan Perpres 95 tahun 2017.

Kemenpora merencanakan melakukan audit terkait adanya rumor soal pemotongan bonus atlet. Bila ditemukan adanya pelanggaran, Kemenpora akan melakukan penggantian kepemimpinan NPC.

(Baca juga: Daren Liew Gantikan Lee Chong Wei pada Asian Games 2018)