Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Klub asal Turki, Gulspor, memiliki cara yang aneh untuk menyelamatkan kondisi finansial mereka.
Dilansir BolaSport.com dari laman The Sun, Gulspor telah menjual 18 pemain mereka untuk mengatasi masalah finansial di klub.
Gulspor mendapatkan 15.000 lira atau sekitar 36,3 juta rupiah dari hasil bursa tranfer 18 pemain tersebut.
Menariknya, hasil yang didapat dari bursa transfer tersebut digunakan untuk membeli 10 ekor kambing yang akan diperlihara kemudian dijual susu dan dagingnya.
Keenan Buyuklelbleb selaku Presiden klub asal Turki itu telah mengonfirmasi kabar tersebut.
(Baca juga: Sergio Ramos Berikan Komentar Bijak Setelah Diejek Antoine Griezmaan)
"Kami mendapat 10 ekor kambing dan mereka akan menjadi sumber penghasilan bagi kami," ujar Keenan Buyuklelbleb dari The Sun.
Buyuklelbleb mematok target untuk meraup keuntunggan hingga 4.000-5.000 lira atau sekitar 9,6 juta - 12,1 juta rupiah dari modal awal tersebut.
Isparta'nın köklü kulüplerinden Gülspor, yetiştirdiği futbolculardan 18'ini satarak, elde ettiği 15 bin TL ile 10 keçi satın aldı. (Yerel Futbol)
— Tribun Dergi (@tribundergi) August 15, 2018
— Bir çiftlikte bakımı yapılan keçilerden ilk yılda 4-5 bin lira süt geliri ve 20 yavru bekleniyor. pic.twitter.com/MtFufPDKC3
Selain itu, Buyuklelbleb berencana akan menambah jumlah kambing yang dimiliki sampai 140 ekor kambing hingga 2024 mendatang.
"Kami akan memberi manfaat bagi masyarakat dengan memproduksi daging. Saya berharap kambing dapat menghasilkan keuntungan, dan kami menargetkan untuk memiliki 140 ekor dalam waktu enam tahun," ucapnya menambahkan.
(Baca jug: 3 Klub Liga Inggris Ucapkan Selamat HUT ke-73 RI)
Gulspor sebenarnya memiliki banyak pemain berbakat, namun manajemen klub kerap kali belum menerima bayaran dari hasil penjual pemain.
Alhasil, Buyuklelbleb memilih menjual para pemaindan membeli kambing demi mengembalikan kondisi finansial klub agar kembali stabil.
"Kami memiliki 150 pemain muda, yang sering ditransfer ke klub profesional, dan kami belum menerima satu sen pun," ucap Buyuklelbleb.
"Kami membutuhkan sumber pendapatan yang berkelanjutan, tetapi kami tidak memiliki dukungan pemerintah atau perusahaan," katanya lagi.
(Baca juga: Warga Gaza Sambut Hari Ulang Tahun ke-73 Republik Indonesia dengan Olahraga Tradisional)