Peraih Emas Pertama Indonesia Akui Lawan Terberat Ada pada Semifinal

By Verdi Hendrawan - Minggu, 19 Agustus 2018 | 18:21 WIB
Atlet taekwondo, Defia Rosmaniar, merayakan keberhasilannya meraih medali emas pada nomor poomsae individu putri di Plenary Hall JCC, Jakarta, Minggu (19/8/2018). (HERKA YANIS PANGARIBOWO/BOLASPORT.COM)

Taekwondoin putri Indonesia, Defia Rosmaniar, mengaku sangat bersyukur pengorbanan panjang yang dia lakukan bisa membuatnya menjadi penyumbang medali emas pertama bagi kontingen Indonesia pada Asian Games 2018.

Defia Rosmaniar berhasil meraih medali emas setelah mengalahkan wakil Iran, Marjan Salashouri, pada nomor poomsae perorangan putri yang berlangsung di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Minggu (19/8/18) sore WIB.

Pertandingan final itu disaksikan langsung oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo dan Chef de Mission (CdM) Komjen Pol Syafruddin.

Pada pertandingan tersebut, Defia sukses meraih poin lebih tinggi yaitu 8.760 atas Marjan Salashouri (8.360).

Kemenangan ini didapat Defia Rosmaniar tidak dengan cara yang mudah.

Salah satu pengorbanan terbesar yang diakui paling berat bagi taekwondoin berusia 23 tahun itu adalah saat menjalani training camp di Korea Selatan.

(Baca Juga: Sama Seperti Indonesia, Taiwan Pun Raih Medali Emas Pertama Asian Games 2018)

"Kami melakukan latihan camp di Korea Selatan sejak Maret hingga Agustus 2018. Semua itu sangat berat bagi saya karena jauh dari semua orang dan segala yang dekat dengan saya," ucap Defia yang dikutip BolaSport.com dari Indosiar.

Sejak awal duel, Defia Rosmaniar tampak lebih stabil dalam memeragakan gerakan taekwondo.