Kisah Haru di Balik Medali Emas yang Diperoleh Defia Rosmaniar di Asian Games 2018

By Katarina Erlita Candrasari - Senin, 20 Agustus 2018 | 16:11 WIB
Atlet taekwondo, Defia Rosmaniar, merayakan keberhasilannya meraih medali emas pada nomor poomsae individu putri di Plenary Hall JCC, Jakarta, Minggu (19/8/2018). (HERKA YANIS PANGARIBOWO/BOLASPORT.COM)

Butuh perjuangan yang tidak mudah bagi atlet Taekwondo, Defia Rosmaniar untuk bisa mendapatkan medali emas di Asian Games 2018.

Ada sebuah kisah haru di balik perjuangan Defia Rosmaniar di Asian Games 2018.

Guna mempersiapkan pesta olahraga yang digelar di Indonesia itu, Defia harus melakukan latihan di Korea Selatan negara asal olahraga Taekwondo.

Satu minggu setelah Defia Rosmaniar berlatih di Korea Selatan, ia tiba-tiba mendapat kabar duka.

(Baca Juga: Debut di Juventus, Ronaldo Minta Foto Bersama Salah Satu Pencetak Gol Chievo Verona?)

Sang ayah yang bernama Ermanto meninggal dunia lantaran menderita penyakit stroke.

 

Ayahku , sosok lelaki yg kuat dan tangguh . seorang ayah yg tidak mengenal lelah pada masanya , dia yg terus mendukung saya untuk terus berlatih berlatih dan berlatih , dan bahagia disaat saya bisa sukses dan mewujudkan mimpi saya . penyakit yg di deritanya sudah sejak lama membuat dia tidak bisa lagi bekerja seperti biasanya , tapi dia tidak menyurutkan semangat nya untuk sembuh , alhamdulillah ayahku bisa sembuh secara perlahan , berjalan dan berbicara seperti biasa kembali walaupun belum sempurna . 21 maret 2018 tepat di umurnya yg ke 58 Allah SWT sangat sayang kepada ayahku , ayahku menghembuskan nafasnya untuk terakhir kali , tepat di bulan kelahirannya ayahku pergi meninggalkan mama dan kami anak anak nya . teruntuk ayahku , engkau adalah motivasi terbesar saya untuk terus berprestasi dan terus berjuang demi mebahagiakan keluarga dan bangsa indonesia . ayah , kita semua sayang ayah , insyallah kita sekeluarga nanti bakal kumpul sama2 lagi di tempat yg paling mulia di sisi Allah SWT

A post shared by defia rosmaniar (@defiarosmaniar) on

"Iya ayah meninggal, bulan maret. Pas aku seminggu latihan di Korea. Jadi pas pemakaman enggak datang," ujar Defia Rosmaniar dilansir oleh BolaSport.com dari Grid.ID.

"Pas datang sudah dikuburkan, ya sudah tidak apa-apa. Terima kasih (ayah) sudah dukung Defi" tambah Defia sambil meneteskan air mata.

Sebelum tiada, sang ayah juga memberikan motivasi kepada atlet kelahiran Bogor tersebut.

(Baca juga: Panggung Opening Ceremony Asian Games 2018 Akan Jadi yang Terbesar di Dunia, Begini Detailnya)