Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Dalam video yang diunggah oleh salah satu pembeli, Bintang Febriyan, Sarman tampak memberi penjelasan soal tiket yang sold out pada warga yang ricuh berkerumun di depan loket.
"Tiket sudah habis. Kapasitas Istora ada sekitar 7600 tapi menurut kriteria OCA kami harus menyediakan kursi untuk broadcast, media dan sponsor," ucap Sarman.
This is my video recorded with DU Recorder. It's easy to record your screen and livestream. Download link:
— Nina Loasana (@DictLaNina) August 22, 2018
Android: https://t.co/BElxu9y7R4
iOS: https://t.co/1D6XHBAJ0x pic.twitter.com/7F8mVEmGjV
Warga yang kecewa kemudian menuntut Sarman menjelaskan jumlah kursi yang diberikan pada broadcast, media dan sponsor.
"Jumlahnya sekitar 3 ribu," kata Sarman.
"Wah ga mungkin pak, ga sampe, banyak banget itu kursi yang kosong, calo tuh pasti calo," teriak warga dengan marah.
This is my video recorded with DU Recorder. It's easy to record your screen and livestream. Download link:
— Nina Loasana (@DictLaNina) August 22, 2018
Android: https://t.co/BElxu9y7R4
iOS: https://t.co/1D6XHBAJ0x pic.twitter.com/kg2qmvBtnU
Sarman pun kemudian menjelaskan bahwa memang jumlah tersebut benar adanya.
Sarman bahkan mengaku siap mengundurkan diri jika Istora kosong saat laga final.
"Katanya kalau nanti pada saat Indonesia main penontonnya kosong, saya diminta mengundurkan diri, saya akan bertangggung jawab akan hal itu," kata Sarman.
This is my video recorded with DU Recorder. It's easy to record your screen and livestream. Download link:
— Nina Loasana (@DictLaNina) August 22, 2018
Android: https://t.co/BElxu9y7R4
iOS: https://t.co/1D6XHBAJ0x pic.twitter.com/f1JgvheB7v
Menurut Bintang, setelah kejadian tersebut banyak warga warga masih kekeuh mengantri meski tiket sudah diumumkan habis.
Sementara Bintang sendiri akhirnya terpaksa membeli tiket melalui calo.