Bulu Tangkis Asian Games 2018 - Menanti Memori Emas 1998 Terulang di Istora

By Diya Farida Purnawangsuni - Rabu, 22 Agustus 2018 | 17:38 WIB
Pasangan ganda putra Indonesia, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo, berupaya mengembalikan kok dari lawan mereka, Satwik Rankireddy/Chirag Shetty (India), pada laga partai kedua perempat final beregu putra Asian Games 2018 di Istora Senayan, Jakarta, Senin (20/8/2018). (BADMINTON INDONESIA)

Setelah menanti sejak tahun 1998, tim putra Indonesia akhirnya kembali ke babak final pertandingan beregu pada ajang Asian Games 2018.

Skuat putra Indonesia menembus final setelah memenangi pertandingan semifinal kontra Jepang di Istora Senayan, Jakarta, Selasa (21/8/2018), dengan skor 3-1.

Pada laga puncak, Anthony Sinisuka Ginting dkk akan menjumpai juara Piala Thomas tahun ini, China.

(Baca juga: Bulu Tangkis Asian Games 2018 - Pelatih Ganda Putra Minta Kado Medali Emas)

Terkait dengan strategi permainan, pelatih ganda putra Herry Iman Pierngadi mengakui bahwa dia sudah memiliki strategi khusus.

Namun, meski kekuatan tim putra ada di nomor ganda, Herry menyebut poin penentuan tetap ada di nomor tunggal.

"Untuk partai final bertemu China, pasti kami sudah punya strategi. Ini pertandingan penting, kami harus mewaspadai tim China," ujar Herry pada konferensi pers kemarin malam.

"Strong point ada di ganda putra, tetapi penentuannya kan tunggal. Jadi mereka juga harus bisa memberi poin," kata Herry lagi.

Meski punya peluang bagus mengulang memori manis Asian Games Bangkok 1998, Herry menilai sudah banyak perbedaan antara pesta olahraga negara-negara Asia di tahun tersebut dengan tahun ini.