Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

eSports Asian Games 2018 - Atlet Korea Selatan: Olahraga Tak Harus Berkeringat

By Thoriq Az Zuhri Yunus - Senin, 27 Agustus 2018 | 14:13 WIB
League of Legends terpilih sebagai salah satu dari lima game eSports yang akan dipertandingkan dalam ajang Asian Games 2018. (GARENA INDONESIA )

Pada gelaran Asian Games 2018, eSports menjadi salah satu cabang olahraga ekshibisi yang dipertandingkan. Tak seperti ajang olahraga yang lain, para pemain eSports tak perlu mengeluarkan keringat berlebih saat berlaga.

Asian Games 2018 menjadi ajang perkenalan bagi eSports yang menjadi salah satu olahraga baru yang dipertandingkan pada ajang empat tahunan ini.

Pada bulan November tahun lalu, Komite Olimpiade Internasional (IOC) mengakui eSports sebagai salah satu cabang olahraga dan akan mulai memperebutkan medali pada Asian Games 2022.

Tahun 2018 ini, sebagai ajang perkenalan, ada enam gim digital yang dipertandingkan: Arena of Valor (AoV), Clash Royale, League of Legends (LoL), Starcraft II, Heartstone, dan PES 2018.

(Baca juga: Pelatih Tim Eropa Diusir Wasit karena Menekel Pemain Lawan yang Sedang Bawa Bola)

Pertandingan eSports mulai digelar pada Minggu (26/8/2018) sampai Sabtu (1/9/2018) di Britama Arena, Mahaka Square, Kelapa Gading, Jakarta.

Salah satu atlet yang akan berlaga pada gelaran eSports Asian Games 2018 adalah Lee Sang-hyeok, pemain League of Legends profesional asal Korea Selatan.

Lee, yang menggunakan nama "Faker" dalam gim, adalah pemain LoL dengan pendapatan terbesar sepanjang sejarah, yaitu US$1,740,000 atau sekitar 25 miliar rupiah.

Asian Games 2018 menjadi ajang bagi Lee dan para pemain eSports yang lain untuk menunjukkan kehebatan mereka bersama para atlet dari olahraga tradisional yang lain.