Atletik Asian Games 2018 - Sprinter Peraih Medali Emas Ini Ungkap Kelemahannya

By Aprelia Wulansari - Senin, 27 Agustus 2018 | 21:56 WIB
Sprinter asal Indonesia, Lalu Muhammad Zohri (tengah), berduel dengan Tosin Ogunode (kiri) dan Su Bingtian (kanan) pada final nomor lari 100 meter putra cabang atletik Asian Games 2018 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (26/8/2018). (FERNANDO RANDY/TABLOID BOLA)

Su Bingtian boleh menjadi peraih emas nomor lari 100 meter putra dalam Asian Games 2018. Namun, sprinter asal China ini tetap sangat bersahaja dan santun.

Bahkan, Su Bingtian tak segan mengungkapkan kelemahan yang dia miliki.

Ketika Bolasport bertanya tentang apa kelemahan yang dia miliki dalam konferensi pers usai Su Bingtian meraih emas di Asian Games 2018 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Minggu (26/8/2018), sprinter berusia 28 tahun ini langsung menjawab dengan sigap.

"Saya memang memiliki start yang bagus, tapi saya memiliki kelemahan di 20 meter terakhir (biasanya dia melambat di 20 meter terakhir sebelum finish)," ucap Su yang memerlukan bantuan penerjemah dalam sesi konferensi pers tersebut.

"Saya selalu berjuang di akhir lomba sebelum finish dan saya fokus untuk memperbaiki kekurangan itu sebelum saya tampil di Asian Games 2018," ucap pria dengan tinggi 172 cm ini.

(Baca Juga: Atletik Asian Games 2018 - Maria Londa Kelima, Indonesia Tak Bisa Raih Medali dari Nomor Lompat Jauh)

Salah satu solusi yang dilakukan Su Bingtian adalah fokus sejak di puluhan meter pertama sebelum dia bisa menutupi kekurangan kecepatannya menuju finish.

Pada heat di nomor lari 100 meter putra dalam Asian Games 2018, Su fokus di 60 meter pertama sehingga dia hanya perlu waktu standar untuk lolos kualifikasi.

Su Bingtian membukukan 10,27 detik pada sesi tersebut dan layak melaju ke fase semifinal.

Dalam semifinal, Su mempertajam catatan waktunya menjadi 10,16 detik dan dia fokus di 80 meter pertama.