Bisbol Asian Games 2018 - Sepasang Mercy Rule Penebal Modal

By Sapto Haryo Rajasa - Rabu, 29 Agustus 2018 | 00:26 WIB
Berselang sehari setelah dibekap Korea Selatan 0-15 pada Senin (27/8/2018), tim bisbol putra Indonesia kembali menelan kekalahan berskor identik saat dihentikan China Taipei. (SAPTO HARYO RAJASA/TABLOID BOLA)

Artinya, wajar apabila Tim Merah Putih sulit mengimbangi permainan Taiwan.

"Pelempar tercepat mereka bisa mencapai 94 km/jam. Sementara itu, lemparan tercepat pitcher kami cuma 78-81 km/jam. Sulit sekali memukul lemparan kencang mereka," aku Aldo Saputra, kapten tim.

Meski begitu, dua kekalahan telak dari Korsel dan Taiwan justru dianggap sebagai penebal modal guna menghadapi tiga lawan berikut di putaran konsolasi. Dimulai Pakistan pada Kamis (30/8/2018), lalu Thailand (31/8/2018).

"Baik Pakistan maupun Thailand sudah beberapa kali kami kalahkan. Karena itu, dengan modal melawan tim raksasa dua hari ini, kami cukup optimistis bisa meraih kemenangan di dua laga berikut," kata Rully lagi.

Pakistan dan Thailand mewakili Grup A di putaran konsolasi, layaknya Indonesia dan Hong Kong dari Grup B.

Di putaran super, Jepang dan China menjadi wakil Grup A, sedangkan Korsel dan China Taipei asal Grup B.

Dua tim teratas di putaran super berhak menperebutkan medali emas. Dua tim terbawah? Berebut medali perunggu.