Pro dan Kontra eSports, Ini Keuntungannya untuk Kesehatan

By Dwi Widijatmiko - Jumat, 31 Agustus 2018 | 14:28 WIB
Tim Indonesia berlaga di turnamen eSports yang menjadi cabang ekshibisi dari Asian Games 2018 di Jakarta. (FRED DUFOUR/AFP)

Studi dilakukan dari situasi trial-and-error dalam game yang ternyata membantu pemain pulih lebih cepat sehingga bisa menemukan solusi yang membuatnya tidak mengulangi kesalahan yang sama dalam kehidupan nyata.


Seorang pemuda sedang asyik memainkan eSports di High Grounds Icafe, Jakarta Utara, Selasa (24/7/2018). ( SEPTIAN TAMBUNAN/BOLASPORT.COM )

(Baca Juga: Tencent Beri Dukungan Penuh untuk Perkembangan eSports AOV Indonesia)

Beberapa keuntungan lain yang bisa diberikan video game di sisi kesehatan adalah meningkatkan daya ingat, konsentrasi dan atensi, kecepatan daya kerja otak, serta kemampuan melakukan pekerjaan multitasking.

Dengan banyaknya keuntungan tersebut, orang seharusnya memiliki cukup alasan untuk semakin sering memainkan video game, mungkin dalam durasi harian.

Bermain game bagus untuk orang, tapi hanya jika dilakukan secara tidak berlebihan. Misalnya secara rutin menghabiskan waktu 20-30 menit per hari bermain game setelah aktivitas atau pekerjaan utama selesai.

Dengan begitu, anak-anak juga bisa dibiarkan bermain game karena mereka masih bisa bersosialisasi dengan tetap memiliki waktu untuk bermain di luar rumah.

Orang tua jadi tidak dalam posisi melarang anak-anak bermain, tapi mengenalkan cara lain dalam beraktivitas dan melakukan sosialisasi kepada anak-anak.

Pada akhirnya anak-anak bisa tumbuh menjadi individual yang lebih lengkap.

Sebagai catatan, melarang secara total anak-anak untuk bermain game adalalah pekerjaan yang sangat sulit mengingat maraknya game online dan eSports belakangan ini.

Daripada melawan perkembangan yang sudah pasti terjadi, mungkin lebih baik adalah memberikan arahan supaya perkembangan itu bisa disikapi dengan tepat.