Presiden IOC Tanggapi Soal eSports yang Kehadirannya Masih Menjadi Perdebatan di Dunia Olahraga

By Bayu Nur Cahyo - Senin, 3 September 2018 | 13:14 WIB
Tim Indonesia berlaga di turnamen eSports yang menjadi cabang ekshibisi dari Asian Games 2018 di Jakarta. (FRED DUFOUR/AFP)

Terselenggaranya beberapa cabang olahraga (cabor) baru di Asian Games 2018 seolah meraup banyak perhatian dari berbagai kalangan, termasuk masuknya eSports di gelaran olahraga multievent itu.

Cabor eSports merupakan hal yang baru dalam sejarah Asian Games meski cabor tersebut masih menjadi eksibisi (pengenalan).

Meskipun demikian, beberapa kalangan tidak sepenuhnya setuju dengan adanya eSports yang masuk sebagai cabor dalam sebuah gelaran olahraga multievent.

Hal tersebut tak lepas dari konten maupun tayangan yang seharusnya khusus untuk orang dewasa di mana terdapat adegan kekerasan di dalamnya.

Menanggapi komentar-komentar itu, Thomas Bach selaku ketua Komite Olimpiade Internasional (IOC) sekali lagi memberikan penilaiannya terhadap eSports.

(Baca juga: Media Asal Amerika Serikat Ingatkan Indonesia jika Ingin Menggelar Olimpiade 2032)

"Beberapa orang masih meragukan apakah eSports benar-benar termasuk olahraga," ujar Bach yang dilansir BolaSport.com dari Malay Mail.

Menurut Bach, IOC akan mengambil tindakan berupa analisis-analisis lebih lanjut soal kemungkinan eSports akan dipertandingkan di olimpiade nantinya.

"Kami harus menentukan garis merah yang sangat jelas bahwa tidak ada pertandingan yang bertolak-belakang dengan nilai-nilai olimpiade yang bisa ditempatkan di podium olimpiade," kata Bach lagi.

Cabor eSports di Asian Games 2018 memang diberikan medali kepada pemenangnya, tetapi medali tersebut tidak dihitung di klasemen.