High School League 2018, Langkah Baru Perjalanan eSports Indonesia

By Jumat, 7 September 2018 | 17:30 WIB
Ridel Yesaya Sumarandak (tengah) sukses meraih medali emas pertama untuk Indonesia di cabang olahraga eSports setelah mengalahkan China 3-1 di gim Clash Royale, Senin (27/8/2018). ( Asiangames2018.id )

BOLASPORT.COM – Liga eSports SMA pertama di Indonesia, High School League (HSL) 2018 akan menjadi langkah awal negeri ini dalam mencetak bibit atlet eSports andalan masa depan. Ajang ini sekaligus memberikan bimbingan mengenai karier di bidang eSports kepada para generasi muda Tanah Air.

Penulis: Samuel Agung Pratama

High School League (HSL) 2018 akan digelar khusus bagi para pelajar SMA dan direncanakan akan dipertandingkan setiap Sabtu dan Minggu selama satu semester.

Sebagai langkah awal, pihak sekolah sudah mulai dapat mendaftarkan perwakilannya untuk berlaga dari 6 September hingga 12 Oktober 2018 melalui tautan www.ihsl.id.

(Baca juga: Rapor Dua Pemain Indonesia di Eropa pada Pekan Lalu, Ezra dan Egy Beda Nasib)

Munculnya ajang ini juga mendapat sambutan positif dari para perwakilan sekolah pada jumpa pers HSL 2018 di Hotel Atlet Century Park, Jakarta Pusat pada Kamis (6/9/2018).

Salah satunya adalah Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMA Plus Pembangunan Jaya Tangerang, Ikhsan Muttaqin.

(Baca juga: Rapor Terbaru Pemain Indonesia di Piala Malaysia 2018, Evan dan Ilham Raih Kemenangan Pertama, tetapi Sia-sia)

Menurut Ikhsan, kompetisi eSports ini menjadi peluang bagi para siswanya untuk dapat mengembangkan diri dalam bidang permainan dengan cara yang lebih profesional.

“Sebagai langkah awal, kami akan coba membentuk kelompok anak, yang mana sudah memiliki keahlian di bidang digital atau IT, khususnya eSports ini," tutur Ikhsan.

"Kami akan coba klasifikasi dan akan berikan pengarahan,” katanya menambahkan.

(Baca juga: Keputusan Thailand untuk laga Piala AFF 2018, Timnas Indonesia Bakal Sambangi Stadion 'Angker')

Sementara itu, Yohannes P. Siagian selaku Kepala Sekolah SMA 1 PSKD Jakarta punya harapan lain.

Apalagi, sekolah yang dipimpin Yohammes telah tiga tahun menerapkan eSports sebagai bagian dari pembelajaran juga mengingatkan para penikmat olahraga ini untuk dapat menyeimbangkan antara prestasi akademik dengan bermain game.

(Baca juga: Siluet Abah dan Mamah pada Jersey, Cara Barito Putera Menghargai Eksistensi dan Tradisi)

Yohannes juga mengungkapkan, bahwa bimbingan penuh dari para pengajar dibutuhkan demi terwujudnya hal itu.

"Pengajar mesti dapat mengenali masing-masing anak dan hands on dengan mereka," ujar Yohannes.

"Kami harus terus pantau tiap anak, jika nilainya mulai menurun waktu mereka untuk bermain eSports, maka akan dikurangi."