7 Fakta Menarik Naomi Osaka, Petenis yang Kalahkan Serena Williams pada Final US Open 2018

By Any Hidayati - Senin, 10 September 2018 | 20:05 WIB
Naomi Osaka (Jepang) saat melakoni partai semifinal US Open 2018 kontra Madison Keys yang berlangsung di Arthur Ashe Stadium pada Kamis (6/9/2018) waktu Amerika Serikat. (twitter.com/USOpen)

Tak heran jika kemenangan Osaka di US Open 2018 dianggap sebagai sebuah kontroversi yang bahkan tidak diwarnai sambutan meriah dari para penonton.

5. Menang atas Sang Idola


Serena Williams (kiri) memeluk Naomi Osaka usai final US Open 2018 pada Minggu (9/9/2018) di Arthur Ashe Stadium, New York, Amerika Serikat.(Twitter.com/WTA)

Serena Williams adalah salah satu pemain idola Osaka sejak kecil hingga saat ini.

Tak heran jika Osaka sempat mengucapkan 'Saya mencintaimu' ketika memastikan diri bertemu sang idola di final US Open 2018.

6. Berdarah Jepang-Haiti

Naomi Osaka adalah petenis berkulit gelap yang memiliki darah Jepang dari sang ibu dan darah Haiti-Amerika dari sang ayah.

Osaka dan keluarga sempat mendapat diskriminasi karena berdarah campuran dan itu membuatnya sempat hilang kontak dengan kakek dari sang ibu selama sekitar 10 tahun.

Dia pindah ke Amerika saat berusia tiga tahun dan saat ini menetap di Florida. Meski demikian, ia tetap mewakili Jepang di setiap pertandingan tenis dunia.

(Baca Juga: Novak Djokovic: Naomi Osaka Berhak Dapat Momen Kemenangan pada US Open 2018)

7. Muda dan Berprestasi

Naomi Osaka lahir pada 16 Oktober 1997 di Chou-ku, Osaka, Jepang yang artinya baru berusia 20 tahun ketika meraih gelar Grand Slam pertamanya di US Open 2018 pekan lalu.

Sebelum US Open, Osaka meraih gelar juara Indian Wells Open 2018 yang masuk ke dalam turnamen tenis level Premier Mandatory atau satu level di bawah Grand Slam.