Japan Open 2018 - Sudah Coba Venue untuk Olimpiade Tokyo 2020, Marcus/Kevin Merasa Nyaman

By Delia Mustikasari - Minggu, 16 September 2018 | 18:12 WIB
Pasangan ganda putra Indonesia, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo, berpose dengan trofi yang didapat sebagai juara Japan Open 2018 setelah menang atas Li Junhui/Liu Yuchen (China) pada babak final yang berlangsung di Musashino Forest Sport Plaza, Tokyo, Jepang, Minggu (16/9/2018). (BADMINTON INDONESIA)

Pasangan ganda putra Indonesia, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo, mempertahankan gelar juara yang mereka dapat pada ajang Japan Open tahun lalu.

Pada Japan Open 2018, Marcus/Kevin kembali naik podium juara setelah mengalahkan Li Junhui/Liu Yuchen (China), dengan skor 21-11, 21-13 di final yang berlangsung di Musashino Forest Sport Plaza, Tokyo, Minggu (16/9/2018).

Bagi Marcus/Kevin, ini merupakan gelar keenam yang mereka dapat pada 2018 setelah Indonesia Masters, India Open, All England, Indonesia Open, dan Asian Games.

Dalam laga final, Marcus/Kevin tampil solid dan tak memberikan kesempatan kepada Li/Liu untuk mengembangkan permainan.

Namun menurut Marcus/Kevin, Li/Liu mengubah taktik permainan mereka dari biasanya.

"Kami senang bisa mempertahankan gelar kami. Apalagi ini turnamennya di Jepang, kami bisa memberikan hasil yang terbaik untuk sponsor kami," kata Kevin seperti dilansir BolaSport.com dari Badminton Indonesia.

"Hari ini lawan mengubah permainan mereka, beda dari biasanya. Li/Liu lebih banyak main bertahan, tetapi kami sudah siap dengan semua strategi mereka, jadi kami lebih yakin," ujar Kevin.

(Baca juga: Hasil Lengkap Final Japan Open 2018 - Marcus/Kevin Raih Titel Ke-6, Jepang, China, dan Spanyol Berbagi Gelar)

Marcus juga mengiyakan pernyataan Kevin. Meskipun lawan mengubah strategi, mereka sudah mengantisipasi hal ini. Terbukti perolehan skor cukup jauh di penutup gim pertama maupun gim kedua.

"Mereka banyak mengarahkan bola ke atas, mungkin karena bolanya berat. Tetapi, kami sudah mempersiapkan tenaga, kami tahu ini pasti akan terjadi," aku Marcus.

"Kami sudah mempelajari penampilan mereka waktu melawan Fajar (Alfian)/Rian (Ardianto). Model mainnya mirip, jadi kami sudah bisa memprediksi,"  ujar Marcus.

Stadion yang digunakan di Japan Open 2018 merupakan stadion yang akan digunakan untuk Olimpiade Tokyo 2020. Marcus/Kevin mengaku optimistis dapat menyesuaikan diri dengan kondisi lapangan di stadion ini.

(Baca juga: Rahasia Gronya Somerville tentang Karier Bulu Tangkis, China, dan Diet Vegetarian)

"Suasananya enak, kami cukup nyaman bermain di sini. Bolanya berat, tetapi kami bisa mengatasi," ujar Kevin.

Sementara itu, Jepang menjadi negara yang paling banyak meraih titel dengan dua gelar melalui tunggal putra Kento Momota dan pasangan ganda putri Yuki Fukushima/Sayaka Hirota.

Adapun China hanya membawa pulang satu gelar setelah pasangan ganda campuran Zheng Siwei/Huang Yaqiong memenangi perang saudara atas Wang Yilyu/Huang Dongping.