Cerita Peraih Medali Emas Asian Games 2018 yang Bisa Selamat dari Gempa Donggala

By Bayu Nur Cahyo - Selasa, 2 Oktober 2018 | 14:53 WIB
Tim Paralayang Indonesia (dari kiri ke kanan) Jafro Megawanto, Roni Pratama, Hening Paradigma, Joni Efendi, Aris Apriansyah. Berfoto bersama setelah pengalungan medali emas untuk nomor ketepatan mendarat beregu putra Asian Games 2018 di Cisarua, Puncak, Bogor, Jawa Barat, Kamis (23/8/2018). (CRACK PALINGGI/INASGOC)

Atet paralayang yang turut menyumbang medali emas Asian Games 2018, Hening Paradigma, menceritakan tentang peristiwa bagaimana dirinya bisa selamat dari bencana alam gempa Donggala.

Hening Paradigma menjadi satu di antara para hadirin yang termasuk atlet, pelatih, dan pendukung yang ikut dalam Kejuaraan Palu Nomoni 2018.

Berdasarkan rencana, Kejuaraan Palu Nomoni 2018 digelar pada tanggal 25-30 September.

Namun, bencana alam berupa gempa Donggala dan tsunami Palu yang terjadi pada Jumat (28/9/2018) sudah membuat rencana tersebut terhenti.

Hening masih bersyukur bisa selamat dari bencana alam yang hingga saat ini belum bisa dipastikan berapa jumlah korban jiwanya karena pihak Basarnas masih mencari korban-korban yang kemungkinan tertimbun reruntuhan.

(Baca juga: Komite Paralimpik Asia Puji Indonesia untuk Persiapan Luar Biasa pada Asian Para Games 2018)

"Alhamdulillah, saya bisa selamat itu adalah bukti Allah masih sayang sama saya," kata Hening yang dikutip BolaSport.com dari Antara News.

"Waktu itu, pertandingan selesai sebelum Jumat karena jarak tempuh cukup dekat, jadi dapat ditempuh dengan cepat," ujar dia menambahkan.

Ketika gempa berskala besar tersebut terjadi, Hening Paradigma mengaku dirinya sedang berada di lantai lima Palu Grand Mall.

Kala itu, Hening sempat khawatir dengan guncangan gempa 7,4 SR tersebut.