Awas, Makanan Manis Menyimpan Bahaya Tersembunyi Bagi Diet Anda

By Nina Andrianti Loasana - Kamis, 4 Oktober 2018 | 16:03 WIB
diet sehat bisa mengatasi obesitas atau kegemukan

Meski makanan manis banyak digemari masyarakat, makanan manis ternyata amat berbahaya bagi anda yang tengah diet.

Selain karena kalorinya yang tinggi makanan manis rupanya bisa membuat kita lapar secara terus menerus.

Hal ini diungkapkan oleh hli gizi sekaligus Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB), Prof. Dr. Ir. Ali Khomsan, MS.

“Ternyata ketika kita makan (makanan dan minuman yang mengandung) gula, tubuh akan menekan hormon leptin. Ketika hormon leptin itu ditekan, maka sebenarnya dia menghentikan rasa kenyang di dalam tubuh kita. Sehingga seolah-olah rasanya kita lapar terus,” papar Prof. Ali Khomsan ketika ditemui di Hotel Fairmont Senayan, Jakarta Pusat pada Rabu (3/10).

(Baca juga: Timnas Malaysia untuk Kali Pertama Panggil Pemain Naturalisasi Murni untuk FIFA Matchday)

Leptin adalah hormon yang berfungsi mengirimkan sinyak ke otak bahwa tubuh telah mendapat nutrisi yang cukup.

Dengan kata lain, leptin berfungsi untuk mengirimkan sinyal pada otak bahwa kita sudah kenyang.

Berkurangnya produksi leptin setelah makan makanan manis membuat tubuh senantiasa merasa lapar.

(Baca Juga: Di Tengah Masa Hukuman Komdis PSSI, Persib Bandung Terancam Didiskualifikasi dari Liga 1)

Lebih jauh, Prof. Ali Khomsan juga mengatakan bahwa hal itulah yang membuat orang jadi ngemil semakin banyak.

“Ini karena perut kita seolah-olah tidak ada remnya yang mengatakan bahwa kita sebenarnya sudah cukup kenyang,” ujar Prof. Ali Khomsan.

Bila ini terus-terusan terjadi, yaitu ngemil dan makan tanpa henti, risiko obesitas atau kegemukan pun bisa menghantui siapa saja.


Salah satu makanan bergula tinggi()

Obesitas sendiri adalah pencetus dari berbagai penyakit kronis. Mulai dari diabetes, penyakit jantung, hingga stroke.

Menurut Kementerian Kesehatan RI, kita sebaiknya tidak mengonsumsi gula (dari berbagai sumber) lebih dari 50 gram sehari.

Ini setara dengan 4 sendok makan per hari.

Ingat, batas konsumsi ini bukan cuma berlaku bagi gula pasir.

(Baca juga: Dua Peserta Piala AFF 2018 Bersua di Bangladesh, Pemenangnya Calon Lawan Timnas Indonesia)

Semua produk pangan yang ditambahkan gula juga perlu kita hitung.

Misalnya madu, sirup, camilan manis dalam kemasan, kue, hingga masakan sehari-hari.

Jadi selama kita masih bisa mengendalikan asupan gula, makanan dan minuman manis tidak perlu jadi musuh bebuyutan.