Upaya Mengenalkan Budaya Indonesia Melalui Sambutan Tari Daerah di Venue Asian Para Games 2018

By Selasa, 9 Oktober 2018 | 16:29 WIB
Penari cilik dari Sanggar MTD membawakan tarian Kebyar Terompong dari Bali. (DOK. INAPGOC)

Ajang Asian Para Games 2018 tidak hanya menjadi wadah untuk kompetisi olahraga bagi atlet disabilitas.

Penulis: Sm/Aj/Ckn

Pada pesta para atlet disabilitas se-Asia empat tahunan itu, hiburan berbentuk kesenian juga dihadirkan di beberapa venue kompetisi, salah satunya panahan.

Di venue panahan, ada hiburan tarian Lenggang Betawi yang tersaji pada waktu istirahat.

Tarian Lenggang Betawi dibawakan oleh Sanggar Maheswari Production selama pelaksanaan kompetisi panahan.

Lidya Devi Nursanthi, salah satu penari, mengaku senang bisa menampilkan kesenian dari Betawi itu.

“Kami senang bisa tampil di Asian Para Games. Ini kan bukan cuma ajang nasional tetapi juga internasional. Kami bisa mengenalkan kebudayaan kami kepada mereka,” kata Devi.

Devi menuturkan, ia dan kawankawan tak memerlukan waktu lama untuk berlatih.

“Kalau soal persiapan, kami tidak perlu waktu lama karena ini tarian jadi. Paling seminggu saja untuk latihan,” ujarnya.