Tunggal Putra India Ungkap Alasan di Balik Kekalahan di Final Olimpiade Remaja 2018

By Any Hidayati - Sabtu, 13 Oktober 2018 | 17:47 WIB
Berurutan dari kiri, Lakshya Sen (India), Li Shifeng (China), dan Naraoka Kodai (Jepang) menjadi kampiun tunggal putra Olimpiade Remaja 2018 di Buenos Aires, Argentina. (BWF BADMINTON)

Di setiap pertandingan pasti ada yang menang ada pula yang kalah dan kekecewaan sering menghampiri mereka yang gagal tampil cemerlang di partai penting.

Begitulah yang sedang dirasakan oleh tunggal putra India, Lakshya Sen, yang harus menerima kenyataan kalah dua gim langsung di final Olimpaide Remaja 2018 Buenos Aires, Argentina.

Sen kalah 15-21, 19-21 dari wakil China, Li Shifeng, dalam laga memperebutkan medali emas sektor tunggal putra.

Pemuda 17 tahun tersebut kemudian menceritakan kisah di balik kekalahannya dari Li di partai final Olimpiade Remaja 2018.

"Saya sedikit gugup di awal dan melakukan cukup banyak kesalahan tetapi setelah mendapat enam poin saya mulai terbiasa," kata Sen seperti dikutip BolaSport.com dari BWF Badminton.

"Ini adalah pertandingan yang panjang dan saya merasa tegang. Saya sedikit bingung dalam mengontrol bola," ujarnya.

Sen mengaku kelelahan setelah melakoni semifinal yang berat melawan wakil Jepang, Naraoka Kodai dan harus berjuang keras untuk menang 14-21, 21-15, 24-22 dan melaju ke partai final.

(Baca Juga: Goh Jin Wei Sudah Diprediksi Sumbang Medali Emas Olimpiade Remaja 2018 tapi...)

"Benar-benar sulit untuk pulih setelah semifinal yang berat," kata Sen menjelaskan.

Oleh karena itu saat berjumpa dengan Li di final Sen seperti terperangkap dalam tubuh yang sulit untuk bergerak sehingga seringkali kehilangan momen dan akhirnya kalah.

"Secara taktik saya telah mencoba dengan segala cara tetapi saya tidak bisa bergerak cepat hari ini dan pukulan akhir saya tidak terlalu bagus," kata Sen lagi.

(Baca Juga: Sering Dikritik, Legenda MotoGP Mick Doohan Malah Puji Gaya Agresif Marc Marquez)

"Saya kehilangan tenaga di beberapa pukulan dan dia langsung menyambar."

Meski demikian, Sen mengaku legawa karena menang dan kalah adalah bagian dari sebuah permainan.

"Saya sedikit kecewa tetapi ini adalah bagian dari permainan," ujar Sen.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Bagaimana menurut BolaSporter? #timnasindonesia #sriwijayafc

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on