Kejayaan Lin Dan Mulai Luntur Jelang Olimpiade 2020?

By Delia Mustikasari - Jumat, 2 November 2018 | 21:04 WIB
Pebulu tangkis tunggal putra China, Lin Dan, mengambil handuk saat jeda pertandingan perempat final Jepang Terbuka di Tokyo Metropolitan Gymnasium, Jumat (24/9/ 2017). ( TOSHIFUMI KITAMURA/AFP PHOTO )

Masa kejayaan pebulu tangkis tunggal putra China, Lin Dan, tampak mulai luntur menjelang Olimpiade Tokyo 2020.

Padahal, dalam sebuah wawancara setelah kemenangan putaran pertamanya di SaarLorLux Open, Lin Dan mengatakan bahwa dia ingin bermain sampai Olimpiade Tokyo 2020.

Pemain berusia 35 tahun ini pernah tercatat sebagai salah satu tunggal putra terbaik dunia yang dimiliki cabang tepok bulu tersebut.

Pada masa kejayaannya sekitar 2004-2013, Lin Dan memenangi sederet gelar bergengsi yakni lima gelar juara dunia (2006, 2007, 2009, 2011, dan 2013) serta pernah dua kali menjadi runner-up pada turnamen yang sama.

Dia juga merupakan peraih medali emas Olimpiade (2008 dan 2012), All England, Piala Thomas, Piala Sudirman, dan banyak lagi dalam rentang waktu tersebut.

Lin Dan memenangkan setidaknya 65 gelar dalam kariernya sebagai pebulu tangkis, dan 23 kali di posisi runner-up.

Dalam 743 pertandingan resmi, Lin Dan memenangkan 637 laga di antaranya atau dengan persentase kemenangan sebesar 85 persen.

Namun, dalam beberapa tahun terakhir, sinar suami dari mantan tunggal putri China, Xie Xingfang, ini mulai luntur. Terbaru, Lin Dan tersingkir pada babak 16 besar turnamen Super 100 SaarLorLux Open.

Lin Dan (ranking ke-13 dunia) kalah dari peringkat ke-64 dunia, Subhankar Dey (India), 20-22, 19-21, Kamis (1/11/2018).