Secercah Harapan dan Kemiripan Liverpool dengan Indonesia

By Thoriq Az Zuhri Yunus - Sabtu, 12 Januari 2019 | 16:45 WIB
Liverpool dan Indonesia (BOLASPORT.COM)

Di Indonesia, sosok Van Dijk dan Alisson muncul dalam diri Kapolri Tito Karnavian dan Satgas Antimafia Bola hasil bentukannya.

Berawal dari keresahan warga dan pecinta sepak bola nasional, kini satuan tugas khusus dari pihak kepolisian itu sudah bekerja dan mulai menangkap beberapa tersangka mafia bola di Indonesia.

Sejak medali emas di Manila, mungkin ini adalah momen paling cemerlang dalam sejarah sepak bola Indonesia dalam tiga dekade terakhir. Lebih dari penampilan terbaik timnas di Piala Asia 2007, atau hingar bingar publik nusantara soal Piala AFF 2010.

Bayangkan sepak bola kita bersih dari mafia, ya mungkin masih ada tapi mereka sudah takut beraksi dengan polisi yang sudah ikut campur tangan, hal yang selama ini sepertinya belum pernah terjadi.

Bayangkan kita memiliki kompetisi yang bersih, pemain dan klub saling berjuang secara kompetitif, berusaha meningkatkan kemampuan secara masif, demi sepak bola kita mendapat hasil positif.

Timnas yang berprestasi sepertinya bukan lagi mimpi.

Jika Van Dijk dan Alisson datang untuk mengatasi masalah lini belakang Liverpool, Kapolri Tito Karnavian muncul sebagai penyelamat untuk mengatasi mafia – masalah yang belum bisa dituntaskan oleh PSSI.


Kapolri, Tito Karnavian.(TRIBUNNEWS.COM/LENDY RAMADHAN)

Memang, seperti kekalahan Liverpool atas Manchester City musim ini, mungkin bakal ada hambatan yang terjadi dalam perjalanan sepak bola Indonesia dan pekerjaan satgas nantinya.

Tapi toh itu sepertinya tak mengecilkan harapan publik Liverpool dan Indonesia untuk kembali berprestasi.

Apakah Liverpool akan juara Liga Inggris di akhir musim ini?

Apakah sepak bola Indonesia akan jadi lebih baik lagi setelah ini?

Kita hanya bisa berharap.

Hanya saja, semoga tak ada kejadian terpelesetnya Steven Gerrard lagi.