Ini 5 Kriteria PBSI untuk Promosi dan Degradasi Pemain Pelatnas

By Lariza Oky Adisty - Senin, 14 Januari 2019 | 18:04 WIB
Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI, Susy Susanti, saat ditemui pada sela konferensi pers Blibli.com Superliga Junior 2018, di Jakarta, Senin (1/10/2018). (NUGYASA LAKSAMANA/BOLASPORT.COM)

Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI), telah merilis 98 nama pebulu tangkis untuk mengikuti pemusatan latihan nasional (pelatnas) 2019.

Dari sekian nama, beberapa pemain yang biasa jadi penghuni pelatnas tak lagi terdaftar.

Lantas, apa saja kriteria untuk menentukan promosi dan degradasi pemain pelatnas?

Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi (Kabid Binpres) PP PBSI, Susy Susanti, menjabarkan sejumlah kriteria yang menjadi acuan bagi pihaknya dalam menentukan promosi dan degradasi pebulu tangkis pelatnas.

Dikutip BolaSport.com dari Kompas.com, PBSI menetapkan 5 kriteria.

Penilaian tak hanya melibatkan Susy selaku Kabid Binpres, tetapi juga jajaran pelatih lainnya.

Kriteria pertama adalah prestasi dalam setahun. Kedua, dari usia pemain yang bersangkutan, lalu yang ketiga adalah potensi.

Setelah itu, analisis berlanjut ke kriteria keempat, yakni durasi pemain bersangkutan ada di pelatnas.

Terakhir, para jajaran pelatih akan membandingkan prestasi dengan pemain yang lebih muda.

PBSI baru bisa menentukan apa atlet yang bersangkutan layak didegradasi (dikembalikan ke klub) atau dipertahankan di pelatnas setelah menganalisis 5 aspek tersebut.

Salah satu pemain yang bisa menjadi contoh adalah Ricky Karanda Suwardi, pebulu tangkis ganda putra dan campuran.

Namanya tak lagi terdaftar pada pelatnas 2019 karena pemain jebolan PB Mutiara Cardinan Bandung itu dinilai tak memenuhi target PBSI.

Baca Juga:

"Ricky memang pernah masuk semifinal, tetapi usianya berapa? Sekarang kan dia sudah mau 27 tahun. Kemudian dia sudah hampir 13 tahun di pelatnas. Kami sudah punya data," ujar Susy, Senin (14/1/2019).

Susy dan jajaran pelatih juga membandingkan catatan Ricky dengan sejumlah pemain lain.

"Kalau dari perbandingan dengan pemain yang lebih muda, prestasi Ricky kalah dari Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, Wahyu Nayaka/Ade Yusuf, dan Berry Angriawan/Hardianto. Soal potensi, kami juga kebingungan dia akan dipasangkan dengan siapa. Dari situ, ada poin-poin yang tak masuk kriteria," tutur Susy melanjutkan.

Ricky bukan satu-satunya pemain senior yang terdegradasi dari pelatnas.

Sejumlah nama lain adalah Rian Agung Saputro (ganda putra), Angga Pratama (ganda putra), Dinar Dyah Agustine (tunggal putri), Anggia Shitta Awanda (ganda putri), dan Edi Subaktiar (ganda campuran).