Bek tengah Liverpool FC, Virgil van Dijk, mengakui bahwa metode latihan pelatih Juergen Klopp memang keras.
Virgil van Dijk sudah membela Liverpool sejak diboyong dari Southampton pada 1 Januari 2018.
Meski baru setahun bersama Liverpool, Virgil van Dijk memiliki pengakuan unik berdasarkan pengalamannya.
Hal itu terkait metode latihan pelatih Juergen Klopp yang tergolong keras.
Baca Juga:
Virgil van Dijk merasakannya saat pramusim 2018.
"Semua cerita tentang Klopp benar sekali. Sebelumnya saya tidak pernah bekerja begitu keras di sesi latihan," ujar Virgil Van Dijk seperti dilansir BolaSport.com dari laman Mirror.
"Itu terjadi pada pramusim lalu. Di negara saya (Belanda), kami menyebutnya latihan tipe Jerman yang menuntut lari, lari, dan lari."
"Ketika Anda berpikir latihan sudah selesai, Anda masih akan berlari lagi," ujar kapten timnas Belanda itu melanjutkan.
Van Dijk juga masih ingat betul saat merasa begitu letih sepulang dari pemusatan latihan di Prancis tahun lalu.
Strategi permainan gegenpressing yang diterapkan Klopp memang menuntut pemain mampu berlari sepanjang laga.
Dengan kemampuan lari di atas rata-rata, pemain diharapkan bisa sesegera mungkin merebut bola sesaat setelah kehilangan.
Namun, kemungkinan pola latihan keras ini juga berimbas pada cedera yang dialami beberapa pilar lini pertahanan The Reds.
Baca Juga:
Pasalnya, mereka kini hanya memiliki Virgil van Dijk di deretan bek tengah, setelah Joe Gomez, Dejan Lovren, dan Joel Matip menepi.
Terbaru, gelandang bertahan Fabinho, yang diplot sebagai bek tengah dadakan, juga mesti absen.
Fabinho mendapat cedera seusai Liverpool menang 4-3 atas Crystal Palace dalam laga pekan ke-23 Liga Inggris di Stadion Anfield, Sabtu (19/1/2019).