Pilih Mundur, Edy Rahmayadi Menyerah dengan Permasalahan Pelik di Tubuh PSSI

By Irfa Ulwan - Minggu, 20 Januari 2019 | 15:36 WIB
Gubernur Sumatra Utara, Edy Rahmayadi, menyampaikan permohonan maaf setelah menyampaikan pengunduran diri sebagai Ketua Umum PSSI saat Kongres Tahunan di Bali, Minggu (20/1/2019). (INSTAGRAM.COM/PSSI_FAI)

"Saya tidak tahu. 32 tahun saya jalani organisasi, PSSI ini yang paling berat yang saya alami," tuturnya, menambahkan.

(Baca Juga: Tony Sucipto Bicara Insiden 'B6' Stadion Manahan kala Persib Kalah WO dari Persija)


Aksi dorong-mendorong antara suporter dan pihak keamanan saat Kongres PSSI yang berlangsung di Nusa Dua, Bali, Minggu (20/1/2019).(DOK.MARIANUS SERAN-TRIBUN-BAL.COM)

Terkait keputusannya mundur dari Ketua Umum PSSI, Edy Rahmayadi mengakui tak ada tekanan atau paksaan dari pihak manapun.

“Tidak ada paksaan, ini olahraga tidak ada tekan menekan. Ini adalah keputusan yang paling baik untuk bangsa kita. Saya membahas rencana mengundurkan diri semalam dan meminta izin kepada EXCO PSSI," katanya.

Keputusannya itu murni datang dari dirinya sendiri.

Dia merasa jika tetap mempertahankan egonya, hajat orang banyak terkait sepak bola akan terhambat.

(Baca Juga: Persib Bandung Kembali Pulangkan Satu Lagi 'Urang Sunda')


Pangkostrad Letnan Jenderal TNI Edy Rahmayadi terpilih sebagai Ketua Umum PSSI Periode 2016-2020 pada Kongres PSSI di Hotel Mercure, Jakarta, Kamis (10/11/2016). ( KUKUH WAHYUDI/BOLA /JUARA.NET )

“Alasannya saya adalah agar PSSI berjalan mulus, PSSI punya masa depan untuk anak bangsa. PSSI adalah pemersatu anak bangsa. Jangan karena satu dua orang, PSSI terganggu,” ucapnya.