Upaya Kudeta Edy Rahmayadi dari PSSI Nyata, 3 Hal Janggal Terbongkar

By Ramaditya Domas Hariputro - Rabu, 23 Januari 2019 | 22:25 WIB
Ketua PSSI, Edy Rahmayadi, memberikan sambutan pada acara pengukuhan kepengurusan PSSI di Gedung Bal

"Terima kasih atas segala dedikasinya untuk sepak bola Indonesia, Pak Edy," tulis akun resmi PSSI.

Sementara hal janggal lain yakni soal adanya imbauan untuk para voters menandatangani surat pemberhentian Edy Rahmayadi.

Manajer Persijap Jepara, Esti Puji Lestari mengungkap hal itu lantaran dirinya sempat dimintai hal serupa.

Esti diminta oleh pihak yang tak disebutkannya untuk menandatangani surat yang berisikan desakan Edy Rahmayadi agar mundur.

"Ya, saya lihat surat itu dari rekan saya. Saya diminta tanda tangan tapi saya tidak tanda tangan disitu," ungkap Est dalam pengakuannya di Mata Najwa.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Edy Rahmayadi mengundurkan diri dari Ketua Umum PSSI di tengah acara Kongres PSSI di Bali, Minggu (20/1/2019). . #edyrahmayadi #pssi

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on

Sementara satu hal lain yakni adanya intrik dan indikasi suap. Voters akan mendapat imbalan uang 100 Dolar Singapura untuk menggadaikan hak suara.

Dalam rekaman suara yang diputar di Mata Najwa, salah satu voter mengaku adanya uang yang dibagikan dalam pertemuan sebelum kongres, yakni di Hotel Kuningan, Jakarta.

Pertemuan itu membahas soal penandatanganan surat mosi tidak percaya untuk Edy Rahmayadi.

Dua hal yang dibongkar voter tersebut, pertama soal tiga opsi skenario penggulingan Edy Rahmayadi.

Selanjutnya muncul nama Manajer Madura United, Haruna Soemitro yang disebut sebagai salah satu sosok yang hadirdalam pertemuan itu.