Ada Kemungkinan Liga 1 2019 Tak Dioperatori PT Liga Indonesia Baru

By Muhammad Robbani - Senin, 28 Januari 2019 | 14:39 WIB
Logo Liga 1 (stefanusarn)

MUHAMMAD ROBBANI/BOLASPORT.COM
Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Gusti Randa menjawab pertanyaan wartawan di sela-sela latihan timnas U-22 Indonesia di Stadion Madya, Jakarta, Senin (28/1/2019).

Baca Juga : Pulang Kursus dari Spanyol, Indra Sjafri Ceritakan Pengalamannya

"Setiap tahun, ada yang harus dilakukan yaitu RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham), apalagi CEO (maksudanya Dirut PT LIB) Berlinton Siahaan kan mundur (dari LIB) sehingga harus dilakukan RUPS," tutur Gusti Randa lagi.

Dijelaskan suami  penyanyi Nia Paramitha lagi, wacana verifikasi ketat soal stadion akan menjadi salah satu pertimbangan penting.

Mengingat, itu menjadi salah satu isu yang terus bergulir setiap liga akan dimulai.

Baca Juga : Persib Bandung Tak Menang, Miljan Radovic: Kami Bermain Bagus

"Lalu, apakah kami masih tetap memakai 18 klub? Masihs atu wilayah kah? Bagaimana syarat-syarat, lalu mengacu ke 2018 tentang stadion yang perlu diverifikasi. Apakah verifikasi perlu ditingkatkan lagi atau cukup memakai ukuran kemarin?" ucapnya menjelaskan.

"Takutnya kalau ditingkatkan lagi, banyak stadion yang tidak mumpuni (tak lolos). Jadi ada banyak hal mendesak yang harus diputuskan. Nah supaya apa? Supaya ke depan itu harus lebih baik liganya, baik Liga 2, dan Liga 3, dibanding tahun lalu."

Baca Juga : Pasca-pesta Gol di Piala Indonesia, Ivan Kolev Lakukan Ini ke Persija

Sementara itu, saat dikonfirmasi terpisah ke Media and Public Relation Manager PT LIB, Hanif Marjuni sejauh ini tak ada surat mundur dari Berlinton.

Tak ada pula pembicaraan dengan PSSI soal PT LIB tak lagi menjadi operator Liga.

Baca Juga : Musim 2019 Belum Mulai, Klub Thailand Ditinggal Pelatih asal Barcelona

"Sampai hari ini, kami tidak menerima surat dari Berlinton," ujar Hanif.

"Soal LIB tak jadi operator Liga 1, juga belum ada pembicaraan dari PSSI," ucapnya kepada sejumlah wartawan.

Baca Juga : Berhadiah 708 Juta, Fernando Torres Tampil di Piala Tahun Baru Imlek

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Persija Jakarta sebelumnya menuntut Vigit Waluyo untuk meminta maaf, terkait pernyataan yang menyebut kalau Macan Kemayoran juara settingan di Liga 1 2018. Namun Vigit Waluyo melalui kuasa hukumnya yaitu Mohammad Sholeh, mengklarifikasi kalau kliennya tidak pernah menyebut nama Persija Jakarta secara gamblang. Sholeh menjelaskan kalau Vigit hanya mengatakan bahwa kompetisi Liga Indonesia dan pengundian jadwal pertandingan itu bisa disetting. "(Jadwal pertandingan) itu yang bisa disetting. (Vigit Waluyo) tidak mengatakan bahwa Persija itu juara settingan, itu tidak ada," ucap Sholeh dilansir BolaSport.com dari Kompas. "Saya beberapa kali menyampaikan dan mengklarifikasi bahwa tidak ada yang mengatakan bahwa (Persija juara) itu disetting," tambahnya. Kemudian Sholeh menjelaskan kalau kliennya hanya mengatakan kalau klub yang mendapatkan laga terakhir home patut dicurigai kalau itu merupakan settingan. "Gampang untuk melihat siapa-siapa (klub) yang mendapatkan laga terakhir home. Itu yang patut diduga disetting, jadwal pertandingannya yang bisa disetting," ujarnya. Dengan adanya tuntutan dari pihak Persija agar Vigit Waluyo minta maaf atas tudingan Persija juara setinggan, Sholeh tidak akan melakukannya. #persija #jakarta #persijajakarta #vigit #waluyo #vigitwaluyo #pssi #somasi #jakmania #thejakmania

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on