Barcelona atau Juventus, Melirik Masa Depan Matthijs De Ligt

By Firzie Adrian Idris - Jumat, 1 Februari 2019 | 20:34 WIB
Bek Ajax Amsterdam, Matthijs De Ligt. (voetbalprimeur.nl)

Baca Juga : Matthijs de Ligt Bakal Jadi Bek Termahal Dunia jika Pindah ke Juventus?

"Harga yang akan dibayar klub seperti AS Roma berbeda dengan Real Madrid. Roma ingin berinvestasi dengan menjual sang pemain di kemudian hari sebagai profit, sementara Madrid membeli untuk tim jangka panjang," tutur Albers kepada Voetbal International.

Alasan kedua tampak akan menjadi motivasi Juventus.

Ingat, Juventus juga merekrut Chiellini pada usia muda, tepatnya 21 tahun dari Livorno dan ia dikembangkan sehingga menjadi salah satu bek tertangguh Eropa.

Selain investasi, pembeli juga harus mempertimbangkan seberapa besar De Ligt dapat meningkatkan brand value mereka.

Bukan rahasia lagi kalau transfer berhubungan erat dengan kekuatan persona pemain tersebut dalam meningkatkan penjualan merchandise klub.

Hal ini yang membuat PSG menebus Neymar dengan harga raksasa dan juga ketika Real Madrid membeli serangkaian super bintang Eropa seperti David Beckham pada awal 2000-an.

"Walau strategi Florentino Perez dalam merekrut pemain kelas dunia tak membawa hasil maksimal, kehadiran mereka mentransformasi performa finansial klub," tutur laporan Deloitte pada Februari 2006.

Ya, pendapatan Madrid meningkat dari 105 juta euro pada 2001 menjadi 211 juta euro pada 2005.

Baca Juga : Cristiano Ronaldo Sudah 5 Tahun Tidak Bisa Memenangi Piala Liga