Atlet Bulu Tangkis India Temui Kesulitan Mendapatkan Shuttlecock

By Nestri Yuniardi - Sabtu, 2 Februari 2019 | 10:00 WIB
Pebulu tangkis tunggal putra India, Kidambi Srikanth, saat bertanding melawan Anthony Sinisuka Gin

BOLASPORT.COM - Pullela Gopichand Badminton Academy (PGBA) yang menjadi pusat pelatihan pebulu tangkis nasional India menemui kesulitan dalam mendapatkan pasokan shuttlecock.

Pebulu tangkis India dikabarkan terkendala dengan kurangnya pasokan shuttlecock yang dibutuhkan untuk latihan menjelang persiapan menuju Olimpiade Tokyo 2020.

Sejak Maret 2018, Badminton Association of India (BAI) memang sudah tidak menyediakan kebutuhan perlengkapan latihan bagi para atlet pelatnas India.

Sesuai kebijakan Kementerian Pemuda dan Olahraga India, persediaan kebutuhan latihan atlet pelatnas menjadi tanggung jawab dari Sport Authority of India (SAI).

Dilansir BolaSport.com dari Times of India, pihak PGBA menyatakan bahwa dalam satu hari setiap atlet membutuhkan setidaknya 6 shuttlecock untuk latihan atau 1 lusin shuttlecock per 2 hari.

Baca Juga : Jadwal Liga Inggris Malam Ini - Chelsea Vs Huddersfield Live MNCTV

Komunikasi antara BAI dan SAI yang kurang lancar ditengarai sebagai penyebab dari permasalahan ini bisa terjadi.

Sebagai informasi BolaSporter, BAI bersikeras meminta shuttlecock merek Yonex AS 50 yang merupakan jenis kok yang biasa digunakan oleh penyelenggara turnamen internasional.

Namun pihak SAI menginginkan BAI menuliskan permintaan tersebut melalui surat permohonan resmi yang ditujukan kepada mereka.

Di sisi lain, permohonan melalui dokumen resmi ditakutkan dapat menimbulkan masalah hukum yang baru bagi pihak BAI.

Hal tersebut dikarenakan beberapa pebulu tangkis India telah dikontrak oleh sponsor lain seperti Li Ning dan Victor.

Baca Juga : Dulu Jadi Raja, Eden Hazard Kini Seperti Jelata di Mata Sarri

Saat ini para pebulu tangkis di PGBA berlatih dengan menggunakan shuttlecock yang dibeli dari toko-toko dan klub lokal lainnya.

Akan tetapi, cara ini diakui pihak PGBA akan sulit untuk terus dilakukan dalam jangka waktu yang panjang.