Pemain E-Sports Punya Peluang untuk Jadi Pebalap F1 10 Tahun Lagi

By Lariza Oky Adisty - Kamis, 7 Februari 2019 | 06:29 WIB
Autodromo Hermanos Rodriguez menggelar balapan F1. (samsulngarifin )

 

BOLASPORT.COM - Semakin dekatnya e-sports dengan Formula 1 membuka kemungkinan pemain olahraga digital itu bisa menjadi pebalap Formula 1 pada 10 tahun mendatang.

Kepala Marketing F1, Ellie Norman, mengatakan peluang atlet e-sports menembus Formula 1 ada dan cukup terbuka.

Baca Juga : Sirkuit Azerbaijan Perpanjang Kontrak dengan Formula 1 hingga 2023

Norman mengacu kepada kemenangan atlet e-sports Enzo Bonito di ajang balapan Race of Champions setelah mengalahkan mantan pebalap F1 dan juara Formula E, Lucas di Grassi.

"Saya akan mengantisipasi kemungkinan itu, terutama setelah Race of Champions. Momen tersebut mengesahkan e-sports sebagai profesi ketimbang sekadar sebagai permainan," kata Norman.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Inilah rekor gol Cristiano Ronaldo di usia ke-34. #ronaldo #cristianoronaldo #cr7

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on

Dia pun memprediksi perkembangan teknologi akan turut mendorong perkembangan tersebut.

"Dalam 10 tahun, perubahan teknologi akan sangat fenomenal, jadi kemungkinan itu bisa terjadi dalam rentang waktu tersebut," ucapnya melanjutkan.

E-sports sendiri memang sudah merambah ke cabang-cabang motorsport, termasuk NASCAR dan Le Mans 24 Hours.

F1 sudah memiliki turnamen e-sports sendiri yang terdiri dari setiap tim yang berlaga di balapan, kecuali Ferrari.

Salah satu tim F1, McLaren, juga memiliki proyek kompetisi e-sport yang memberikan hadiah berupa peran simulator F1 untuk pemenangnya.

Baca Juga : Verstappen Pertanyakan Red Bull jika Tidak Didorong Raih Gelar F1 2019

Kompetisi e-sports F1 2018 berahir dengan kemenangan Brendon Leigh (Mercedes) yang mengamankan titel untuk dua tahun berturut-turut.

FIA, federasi automobil internasional, juga mengadakan kompetisi e-sports di Monako pada November 2018.

Ajang ini diselenggarakan untuk menjembatani balapan di dunia nyata dan dunia maya.

Karena itulah, Norman menilai penyatuan antara e-sports dan F1 hanya tinggal menunggu waktu.

"Hasil yang akan muncul sungguh layak untuk ditunggu, karena artinya Anda bisa memuaskan banyak lapisan penonton, baik yang ingin melihat balapan di televisi ataupun ingin bermain di layar komputer," tutur Norman.