Gagal Menangi Liga Champions, Liverpool Malah Ketiban Rezeki Nomplok

By Ahmad Tsalis Fahrurrozi - Sabtu, 9 Februari 2019 | 00:47 WIB
Penyerang Liverpool, Mohamed Salah, melakukan selebrasi seusai menjebol gawang Brighton and Hove Albion. (TWITTER.COM/LIVERPOOLFC)

"Namun, berdasarkan laporan terbaru, jelas terjadi penguatan keuangan dan laba yang dapat kami investasikan kembali," ujar Hughes lagi.

Baca Juga : Pangkas Selisih 7 Poin dalam Sebulan, Ini Kronologis Man City Salip Liverpool

Jika dihitung berdasarkan omset, alias pendapatan yang belum dipotong pajak dan biaya operasional, The Reds meraih 455 juta poundsterling (sekitar Rp8,24 triliun).

Nilai tersebut naik lima kali lipat dibanding omset pada musim 2016-2017 yang hanya 90 juta poundsterling (sekitar Rp1,63 triliun).

Peningkatan laba yang diraih Liverpool disumbang oleh empat hal.

Baca Juga : Liverpool Terancam Kehilangan Gelandang Kepercayaan Juergen Klopp

Pertama adalah penjualan Philippe Coutinho ke FC Barcelona pada bursa transfer Januari 2018 yang nilainya mencapai 142 juta pounds (sekitar Rp2,57 miliar).

Kedua, pendapatan dari media yang meningkat dari 66 juta menjadi 220 juta pounds.

Ketiga, sumbangsih dari iklan juga naik drastis dari 17 juta menjadi 154 juta pounds.

Sementara yang keempat atau yang terakhir, pendapatan tiap The Reds bertanding melompat ke angka 81 juta pounds dari yang semula 7 juta.

Keikutsertaan di kompetisi Liga Champions pada musim 2017-2018 ditengarai menjadi faktor utama meningkatnya pendapatan Liverpool.

Mengingat pada musim 2016-2017 mereka tak mengikuti kompetisi Eropa.

Di sisi lain, raihan ini menjadi penawar bagi The Reds yang musim lalu gagal menjuarai LIga Champions karena takluk 1-3 dari Real Madrid pada laga final.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Selamat berjuang Rio! #rioharyanto #blancpaingtoworldchallengeasia #T2Motorsports

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on