BOLASPORT.COM - CEO Persija Jakarta, Ferry Paulus membantah bahwa pihaknya sudah menjalin kerja sama dengan penyerang asal Rusia, Evgeni Kabaev.
Ferry Paulus bahkan menegaskan Persija Jakarta belum melakukan komunikasi dengan penyerang asal Rusia tersebut.
Sebelumnya, nama Evgeni Kabaev semakin terdengar di media sosial akan segera bergabung dengan Persija Jakarta untuk musim 2019.
Baca Juga: Pascapesta Gol, Tiga Tim Inggris Ini Sudah Menunggu Garuda Select
Baca Juga: Demi Timnas U-22 Indonesia, Malaysia Simpan Pemain Berbakat Ini
Hal itu dikarenakan Ferry Paulus sempat mengatakan ada satu sosok penyerang asing yang akan merapat ke tim berjulukan Macan Kemayoran itu.
Persija Jakarta memang membutuhkan penyerang untuk berlaga di Piala Indonesia 2018 dan Piala Presiden 2019.
Baca Juga: Rahmat Irianto Cetak Gol, Timnas U-22 Indonesia Samakan Skor
Pasalnya, tim asuhan Ivan Kolev itu tidak bisa diperkuat oleh Marko Simic yang saat ini masih berada di Australia.
Simic harus menyelesaikan kasus dugaan pelecehan seksual sampai sidang kedua pada 9 April mendatang.
Baca Juga: Timnas U-22 Indonesia Vs Myanmar - Hasil Imbang Tutup Babak Pertama
"Belum itu (tentang Evgeni Kabaev), saya malah belum tahu," kata Ferry Paulus di Hotel Sultan, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (18/2/2019).
Evgeni Kabaev tidak asing dengan Persija Jakarta.
Baca Juga: Iwan Budianto dan Sekjen PSSI Kompak Tutup Mulut Terkait Kasus Jokdri
Penyerang berusia 30 tahun itu sebelumnya sempat memperkuat Persija Jakarta pada musim 2015.
Namun saat itu, kompetisi sepak bola Indonesia setop karena PSSI dibekukan oleh FIFA.
Baca Juga: Tinggalkan Barcelona, Neymar Dapat Satu Masalah Besar di Liga Prancis
Hal itu yang membuat Evgeni Kabev memutuskan bergabung untuk klub papan atas Estonia, Sillamäe Kalev.
Kompetisi sepak bola Indonesia yang tiba-tiba terhenti itu pun membuat masalah antara manajemen Persija Jakarta dengan Evgeni Kabaev.
Baca Juga: Ini Tiga Nama Calon Komisaris Utama PT LIB Usai Glenn Sugita Mundur
Bahkan, Evgeni Kabaev sempat melaporkan ke FIFA bahwa Persija Jakarta memiliki hutang kontrak yang belum dibayarkan selama satu tahun ke depan setelah ia menekan tanda tangan kontrak.
"Kasus yang kemarin sudah selesai, kalau kasus kemarin belum selesai, mungkin kami tidak bisa jalan," kata Ferry Paulus.