Milo Football Championship - Ada Kans Lain Tunjukkan Bakat Via Video

By Muhammad Robbani - Kamis, 28 Februari 2019 | 21:05 WIB
Tim pencari bakat di Milo Football Championship, Ponaryo Astaman (kanan) serta Kurniawan Dwi Yulianto (kiri). Keduanya merupakan mantan pemain timnas Indonesia. (FIRZIE A. IDRIS/BOLASPORT.COM)

BOLASPORT.COM - Milo Football Championship 2019 akan diikuti oleh 10 ribu siswa dari 640 Sekolah Dasar (SD) dan diselenggarakan di lima kota yakni Jakarta, Makassar, Bandung, Medan, serta Surabaya.

Tak menutup kemungkinan, pemain muda dari lima kota itu untuk ikut serta pada gelaran anak-anak usia 12 tahun tersebut.

Karena saat ini, Milo Football Championship baru bisa menjangkau lima kota dan it upun sudah termasuk perkembangan karena pada empat edisi sebelumnya hanya digelar di empat kota.

Apalagi, Indonesia yang punya wilayah yang sangat luas, tentu menyimpan banyak talenta-talenta tersembunyi yang tak terpantau.

Nah untuk pemain yang tidak termasuk dalam lima kota itu bisa ikut serta dengan mengirimkan video yang menunjukkan kemahirannya memainkan si kulit bundar.

Putra dari pemain Persipura Jayapura, Ricardo Salampessy yakni Reno Salampessy adalah pemain yang pernah ikut gelaran ini pada edisi 2017 lewat seleksi video.

Baca Juga: Menjaring 16 Pemain Terbaik Lewat Milo Football Championship 2019

Reno Salampessy pun diterbangkan ke Barcelona untuk berlatih bersama tim akademi klub asal Catalunya itu.

Khusus untuk edisi 2019 ini, 16 pemain terpilih tak diterbangkan ke Barcelona seperti pada kesempatan sebelumnya melainkan ke China.

"Kami sih berharapnya jangan cuma digelar di lima kota. Tetapi ada pemain yang terpilih dari seleksi juga lewat video," kata tim scouting Milo Football Championship Kurniawan Dwi Yulianto di Kantor BolaSport.com, Kamis (28/2/2019).

"Pernah ada pemain dari papua, anaknya Ricardo Salampessy. Untuk menjangkau kota di luar kota penyelenggara, maka dia ikut lewat seleksi video challenge dua tahun yang lalu," ujar Kurniawan menambahkan.

Baca Juga: Milo Football Championship, Berbicara Talenta Murni Anak-anak di 5 Kota Besar Indonesia

Metode itu dipilih agar talenta-talenta yang tersebar di penjuru nusantara bisa terpantau.

Apalagi pemain dari setiap daerah punya karakteristik berbeda-beda dan itu bisa memperkaya suatu tim.

"Soal pure talent setiap daerah punya karakter sendiri. Kalau teknik itu tak bisa dipungkiri dimiliki anak-anak Bandung dan Jakarta yang bermain lebih stylist," tutur Ponaryo Astaman yang juga tim scouting Milo Football Championship.

"Kalau Medan gaya mainnya keras, lalu Surabaya biasanya gabungan teknik dan ngotot," ucap Ponaryo.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Kunjungan Milo dengan Kurniawan Dwi Yulianto & Ponaryo Astaman ke kantor redaksi Bolasport.com, Kamis (28/2/2019).

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on