Mauro Icardi Si Pengkhianat Serial, Inter Milan Tak Butuh Dia

By Dwi Widijatmiko - Jumat, 1 Maret 2019 | 18:53 WIB
Mauro Icardi menyaksikan pertandingan Inter Milan dari tribune Stadion Giuseppe Meazza, Milan. (TWITTER.COM/BRFOOTBALL)

Membaca pemain berusia 26 tahun ini mengklaim dirinya selalu berusaha melupakan rasa sakit saat bermain juga membuat saya geli.

Kalau saya ada di depan Mauro Icardi, saya akan bilang: "Sana pergi temui Gabriel Batistuta, baru kembali dan bilang soal melupakan rasa sakit."

Gabriel Batistuta sekarang tidak bisa lagi berjalan dengan benar karena ketika bermain di Fiorentina, otot kakinya terus digenjot melebihi batas maksimal.

Itu baru namanya cinta sejati pada klub. Habis-habisan, kalau perlu sampai tidak bisa berjalan lagi di atas lapangan, tetapi tidak merengek di depan publik bercerita tentang totalitas itu.

TWITTER.COM/ENGLISH_AS
Mauro Icardi, kehilangan jabatan sebagai kapten di Inter Milan.

Yang ketiga soal selalu menghormati suporter, rekan setim, dan klub. Yang benar saja.

Siapa yang pada tahun 2016 mengatai dan mengancam Ultras Inter Milan dalam buku biografinya?

"Saya siap menghadapi mereka satu demi satu. Berapa orang mereka? 50? 100? 200? Saya akan membawa 100 kriminal dari Argentina yang akan membunuh mereka."

Mauro Icardi bereaksi terhadap seorang pemimpin Ultras yang setahun sebelumnya melempar balik jersey yang dilemparnya kepada seorang anak kecil.

Tetapi, bahkan Javier Zanetti pun merasa reaksi itu tidak pantas dilakukan kepada suporter.